Laporan Tahunan Program Gizi PKM Melong Asih Tahun 2014

BAB I

I.I Latar Belakang

Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Jenis pelayan kesehatan disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, namun terdapat upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas.

Upaya-upaya kesehatan wajib tersebut adalah ( Basic Six):
a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

Salah satu program pokok puskesmas adalah upaya perbaikan gizi masyarakat. Program Perbaikan Gizi Masyarakat  adalah salah satu  program pokok Puskesmas  yaitu program kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.

Kegiatan-kegiatan program ini ada yang dilakukan  harian,  bulanan, smesteran ( 6 bulan sekali) dan tahun ( setahun sekali) serta beberapa kegiatan  investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika ditemukan masalah gizi  misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk.  Kegiatan program Perbaikan Gizi Masyarakat dapat dilakukan dalam maupun di luar gedung Puskesmas.

I.II Tujuan

I.II.I Tujuan Umum
Laporan tahunan dibuat dengan tujuan sebagai evaluasi akhir dari serangkaian kegiatan gizi yang telah dilakukan sepanjang tahun 2014.
I.II.II Tujuan Khusus                                                                             
a. Memberikan gambaran pelaksanaan program gizi di Puskesmas Melong Asih selama tahun 2014.
b. Sebagai alat monitoring keberhasilan program gizi Puskesmas
Melong Asih dalam melaksanakan program perbaikan gizi untuk masyarakat selama tahun 2014.
c. Sebagai acuan dalam perencanaan program kegiatan perbaikan gizi di Puskesmas tahun 2015.




BAB II
ANALISA SITUASI

II.I  DATA UMUM
II.I.I GEOGRAFIS
Puskesmas Melong Asih terletak di RW 31 Kelurahan Melong yang berada dalam wilayah Kecamatan Cimahi Selatan. Kelurahan Melong mempunyai luas 313.060  Ha, terletak pada ketinggian 500 s/d 700 m diatas permukaan laut. Kelurahan Melong terdiri atas 36 RW (Rukun Warga) dan 191 RT (Rukun Tetangga), berbatasan dengan Kel. Cibeureum di Utara, Desa Marga Asih di Selatan, Kel. Utama di Barat dan Kota Bandung di Timur, serta memiliki jumlah penduduk di akhir tahun 2010 sekitar 67.109 jiwa, namun per Oktober 2013 jumlah penduduknya telah mencapai sekitar 67.491 jiwa ( sumber data : Kelurahan Melong 2013 ). Secara geografis Kelurahan Melong terdiri dari lahan pemukiman 242.244 Ha, lahan kuburan  0.336 Ha, lahan perkantoran 0.080 Ha, luas sarana umum lainnya 70.815,544 Ha dan selebihnya merupakan lahan pekarangan dan taman.
Dikarenakan beratnya beban kerja di wilayah Kelurahan Melong, atas usulan Dinas Kesehatan Kota Cimahi maka Pemerintah Kota Cimahi membangun 1 ( satu ) buah lagi puskesmas yang terletak di sebelah barat Puskesmas Melong Asih, yang dinamakan Puskesmas Melong Tengah yang telah resmi beroperasi sejak bulan April 2013. Dengan demikian wilayah kerja Puskesmas Melong Asih yang sebelumnya meliputi 1 ( satu ) kelurahan Melong atau 36 RW / 191 RT, kini hanya meliputi 20 RW dan 118 RT di Kelurahan Melong, yaitu terdiri dari RW 06, RW 07, RW 09, RW 10, RW 11, RW 12, RW 13, RW 14, RW 15, RW 16, RW 17, RW 19, RW 20, RW 22, RW 26, RW 27, RW 31, RW 32, RW 33, dan RW 34.
Dengan demikian batas geografis wilayah kerja Puskesmas Melong Asih sekarang adalah sebagai berikut :
-       Sebelah Utara                      :   Kel. Cibeureum ( Kota Cimahi )
-       Sebelah Timur                      :   Kel. Cijerah ( Kota Bandung )
-       Sebelah Selatan                  :   Desa Marga Asih ( Kab. Bandung )
-       Sebelah Barat                      : Wilayah Kerja Puskesmas Melong Tengah

Tabel 1
Situasi Geografis di Wilayah Kerja Puskesmas Melong Asih
 Tahun 2014
Nama Kelurahan
Tipologi Kelurahan
Luas Wilayah (Ha)
Jumlah
RT/RW
Jarak
Terjauh ke Puskesmas
Rata –Rata
Waktu Tempuh
ke Puskesmas
Kondisi
Keterjangkauan
Roda 2
Roda 4
Melong
( 20 RW )
Daratan Rendah
181,42
118/20
2 Km
10'
15'
Mudah
Sumber Data : Kelurahan Melong Th. 2014
II.I.II Kondisi Daerah
Wilayah Kerja Puskesmas Melong Asih merupakan dataran rendah dengan suhu udara rata-rata sekitar 18 0 C - 29 0 C dan dilalui oleh anak sungai dengan debet air dibawah 200 l/dt. Jalan-jalan di wilayah kerja Puskesmas Melong Asih sebagian besar sudah beraspal yang dapat dilalui dengan kendaraan roda dua dan empat serta terdiri dari daerah pemukiman padat, daerah perumnas/komplek perumahan dan daerah industri.


II.II  DEMOGRAFI
II.II.I Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Wilayah kerja Puskesmas Melong Asih terdiri dari 9.987 KK (Kepala Keluarga) dengan jumlah penduduk per Oktober 2013 sekitar 39.589 jiwa      ( sumber data : Kelurahan Melong 2013 ) dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar + 1,98 % dibanding tahun sebelumnya.

Tabel 2
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
di Wilayah Kerja Puskesmas Melong Asih
Tahun 2013

No
Tahun
Jumlah
Penduduk
Jumlah Penduduk
Laki -laki
Perempuan
1
2013
39.589
20.527
19.062
          Sumber Data : Kelurahan Melong Th. 2013


II.II.II Kepadatan Penduduk
Luas wilyah kerja Puskesmas Melong Asih yang meliputi 20 RW dan 118 RT di lingkup Kel. Melong adalah 181,42 Ha dengan  jumlah  penduduk sekitar 39.589 jiwa.  Tingkat  kepadatan  penduduk  di  wilyah kerja Puskesmas  Melong  Asih adalah  218 jiwa / Ha.






II.III SARANA PRASARANA KESEHATAN
II.III.I Sumber Daya Manusia
Ketenagaan di Puskesmas Melong Asih pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3
Ketenagaan di Puskesmas Melong Asih
Tahun 2014
No
Jabatan
Jumlah
1
Kepala Puskesmas
1
2
Pelaksana Dokter Umum
2
3
Pelaksana Dokter Gigi
1
4
Perawat
4
5
Perawat Gigi
1
6
Bidan
11
7
Gizi
1
8
Kesling
1
9
Rekam Medik
1
10
Analis Kesehatan
1
11
Asisten Apoteker
2
12
TU
2
13
Penjaga Malam
2

Total
30
                       Sumber Data : Puskesmas Melong Asih Th. 2014


A.4.2 Sarana Kesehatan Lainnya
Tabel 4
Sarana Kesehatan Yang Ada
di Wilayah Kerja Puskesmas Melong Asih
Tahun 2013

No
Sarana Kesehatan Yang Ada
Jumlah
1
Puskesmas
1
2
Rumah Bersalin
1
3
Balai Pengobatan Swasta
1
4
Praktek Dokter Swasta
2
5
Praktek Dokter Gigi
1
6
Praktek Bidan Swasta
9
7
Apotik
5
8
Toko Obat
1
9
Laboratorium Swasta
2
10
Pengobatan Tradisional ( salon, jamu, tukang pijat, spiritual )
83
              Sumber Data : Pendataan Kader Th. 2013




  


BAB III
PEMBAHASAN

III.I       Kegiatan Tahun 2014

            Pengelolaan program perbaikan gizi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari implementasi program kesehatan, baik di tingkat makro maupun mikro. Pada tingkat mikro, program perbaikan gizi di puskesmas merupakan salah program dari 7 (tujuh) program dasar yang ada, yaitu Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Program Perbaikan Gizi, Program Kesehatan Lingkungan, Program Promosi Kesehatan, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P), Program Pengobatan dan Program Spesifik Lokal. Berhasil tidaknya pelaksanaan ke tujuh program ini, semua tergantung dari pengelolaan atau penyelenggaraannya termasuk pengelolaan program perbaikan gizi.

            Berdasarkan pedoman Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) untuk gizi yang diterbitkan oleh DepKes RI tahun 2008,  lingkup pengelolaan PWS-Gizi meliputi data prevalensi ibu hamil Kurang Energy Kronis (KEK), cakupan Tablet Tambah Darah (TTD), prevalensi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), cakupan ASI Eksklusif, Cakupan Pemantauan Pertumbuhan, Cakupan Vitamin A Dosis Tinggi dan cakupan konsumsi Garam Beryodium di tingkat masyarakat.

            Dalam laporan kegiatan gizi tahun 2014, juga disertakan hasil pendataan Keluarga Mandiri Sadar Gizi (KADARZI), operasi timbang (BPB) dan kegiatan lainnya yang telah dilakukan sepanjang tahun 2014 baik bersumber dana APBN, APBD ataupun BOK.




            Berikut adalah kegiatan program gizi yang telah dilaksanakan di wilayah Puskesmas Melong Asih pada tahun 2014.
Tabel 5
PKM MELONG ASIH
TAHUN 2014
NO
KEGIATAN
SASARAN
VOLUME
LOKASI
JADWAL
1
Pembinaan Posyandu
Posyandu di wilayah kerja Puskesmas
21 Posyandu
Posyandu
Januari sd Desember 2014
2
Pendistribusian Vitamin A
Bayi dan balita 0-59 bln
21 Posyandu
Posyandu
Februari dan Agustus 2014
3
Sweeping dan Pemberian Vitamin A
bayi dan balita umur 0-59 bulan yang belum mendapatkan vitamin A
25 Posyandu
Rumah Sasaran di wilayah kerja (RW)
Februari dan Agustus 2014
4
Pendataan Bulan Penimbangan Balita (BPB)
Balita 0-59 bulan
seluruh sasaran balita 0-59 bulan
RW
Agustus 2014
5
Pelacakan Balita Gizi Kurang / Gizi Buruk
balita dengan status gizi kurang / gizi buruk di wilayah kerja puskesmas
balita kurang gizi 100% ditangani
RW
Februari sd September 2014
6
Kunjungan rumah balita kurang gizi
balita dengan status gizi kurang / gizi buruk di wilayah kerja puskesmas yang mendapatkan PMT - Pemulihan
balita dengan status gizi kurang / gizi buruk di wilayah kerja puskesmas yang mendapatkan PMT - Pemulihan
Rumah Sasaran di wilayah kerja (RW)
Mei sd Juli 2014
7
Konseling ASI dan MP ASI di Posyandu
Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan ibu yang mempunyai bayi umur 0-6 bulan, ibu balita yang datang ke posyandu
Setiap kegiatan posyandu
Posyandu
Januari sd Desember 2014


8
Sosialisasi tentang KP ASI bagi ibu hamil dan ibu menyusui
Kader, Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan ibu yang mempunyai bayi umur 0-6 bulan
1 kali
Puskesmas
Mei 2014
9
Rapat Koordinasi Pra Pelaksanaan KP ASI dengan Motivator ASI dan kader
Calon motivator KP ASI dari RW 34, Motivator KP ASI RW 06, Kader RW 34 dan RW 06
1 kali
Puskesmas
Mei 2014
10
Pertemuan KP - ASI
Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan ibu yang mempunyai bayi umur 0-6 bulan
10 kali pertemuan
X
2 RW
Rumah Kader
Juni sd Oktober 2014
11
PMT Penyuluhan
Posyandu dengan sasaran balita banyak
1 posyandu
1 posyandu
Juni 2014
12
Pemberian PMT-Pemulihan BADUTA
BADUTA (Bawah Dua Tahun) dengan status gizi kurang / gizi buruk dari keluarga Gakin
90 hari
22 anak
Mei sd Juli 2014
13
Refreshing DIDTK dan Kohort balita bagi kader posyandu
Kader Posyandu
3 hari
21 Posyandu
Oktober 2014
14
Refreshing Kader Posyandu untuk Peningkatan Strata Posyandu
Kader Posyandu dari wilayah posyandu dengan strata pratama dan madya
3 Posyandu
1 orang kader / posyandu
Desember 2014
15
Pemeriksaan Garam Beryodium
10 Rumah tangga / Wilayah RW
20 RW
10 Rumah tangga / Wilayah RW
Februari dan Agustus 2014
16
Konseling Gizi Dalam Gedung
pengunjung puskesmas
2x/minggu
Puskesmas
Januari sd Desember 2014 (selasa dan jumat)

17
PMT Penyuluhan pada ibu hamil KEK
Posyandu yang terdapat bumil KEK diberikan program PMT bumil KEK
1 Posyandu (RW 06)
posyandu
November 2014
18
PMT Bumil KEK (BOK)
Ibu Hamil KEK
90 hari
2 orang Ibu hamil KEK
Juni sd Agustus 2014
19
PMT Bumil KEK (APBD)
Ibu Hamil KEK
90 hari
2 orang Ibu hamil KEK
November 2014 sd Januari 2015
20
Lokakarya Mini Kader Posyandu
Kader Posyandu
1 kali / bulan
PKM Melong Asih
Januari sd Desember 2014























III.II      Hasil Kegiatan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS – Gizi)

      III.II.I ASI Ekslusif

            ASI Ekslusif adalah pemberian hanya Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman lain, kecuali obat, vitamin dan mineral. Bayi dikatakan mendapatkan ASI Ekslusif, jika pada saat survey dilakukan masih diberi ASi secara Ekslusif.

Berdasarkan grafik diatas, pencapaian cakupan pemberian ASI ekslusif 0-6 bulan tahun 2014 di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih sebesar 76.12 % hasil tersebut belum memenuhi target yakni 80 %.

Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi beberapa hal, terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya Peraturan Pemerintah tentang Pemberian ASI serta belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait pemberian ASI maupun MP-ASI, masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana KIE ASI dan MP-ASI dan belum optimalnya membina kelompok pendukung ASI dan MP-ASI.
Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan pemberian ASI Ekslusif adalah melalui KP ASI dengan sasaran ibu hamil dan ibu menyusui yang mempunyai balita umur 0-6 bulan. KP ASI yang sudah terbentuk di wilayah PKM Melong Asih sudah ada dua yakni KP ASI KASTURI dan KP ASI MERPATI yang berada di RW 06 dan RW 34. Selain itu, Konseling ASI dan MP ASI terhadap ibu balita pada kegiatan Posyandu juga telah dilakukan.

Untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI Ekslusif yaitu melalui sosialisasi maupun konseling masih perlu dilakukan di semua posyandu sehingga diharapkan dapat mencapai target pada tahun 2014. Selain itu, kegiatan KP ASI juga masih harus dilaksanakan.

KP-ASI adalah suatu wadah kegiatan yang beranggotakan sepuluh orang ibu hamil dan menyusui yang berkumpul selama kurang lebih satu jam untuk saling berbagi ide, informasi dan pengalaman mengenai kehamilan, melahirkan dan menyusui yang dipandu oleh motivator dalam suasana kekeluargaan dan penuh keakaraban agar sukses memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Tujuan pembentukan Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) adalah :

1.    Meningkatkan pengetahuan ibu tentang kehamilan, menyusui dan melahirkan
2.    Meningkatkan keterampilan ibu hamil dan menyusui untuk memberikan ASI Eksklusif.
3.    Mencegah kematian ibu dan bayi akibat persalinan dan perawatan pasca persalinan yang salah.

            Peserta KP-ASI adalah ibu hamil (0-9 bulan atau yang belum melahirkan) dan ibu menyusui (dengan bayi usia dibawah 6 bulan atau dibawah satu tahun) dan motivator  dan dibantu oleh kader dengan jumlah total maksimal peserta 10 orang/tiap kali pertemuan.Setiap kali kegiatan didampingi oleh satu orang pembina motivator (petugas) dengan pemandu diskusi adalah motivator yang telah dilatih oleh Pembina motivator. Motivator adalah ibu menyusui atau ibu hamil dari  wilayah yang sama atau yang diambil dari kelompok sebaya.
           
            Materi KP-ASI mengacu pada pedoman motivator KP-ASI, yang terdiri dari 10 materi untuk 10 kali pertemuan dengan materi lain yang dapat ditambahkan sesuai kebutuhan.

Tabel 7
Pertemuan
I
II
III
IV
V
Bulan
Juni – Juli - Agustus 2014
Materi
Masa kehamilan yang Menyenangkan
ASI Eksklusif
Inisiasi Menyusu Dini
Menyusui yang nyaman (bagi ibu dan bayi)
ASI ku cukup Tidak Ya?
Pertemuan
VI
VII
VIII
IX
X
Bulan
September – Oktober  2014
Materi
Menyusui yang nyaman untuk ibu dan bayi
Menyusui dan Gizi Ibu
Menangis bukan berarti lapar
Kasih ASI dimana Saja dan kapan Saja
Setelah Usia 6 bulan

III.II.II Pemantauan Pertumbuhan Balita

            Untuk menciptakan masyarakat yang sehat, dinas kesehatan dan puskesmas melakukan berbagai upaya seperti, bagian dari sistem kesehatan nasional dengan melibatkan peran serta kader dan masyarakat untuk menangani masalah gizi yang pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat namun penanggulangan tidak dapat dilakukan lewat pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait.
           
            KMS adalah suatu pencatatan lengkap tentang kesehatan seorang anak. KMS harus dibawa ibu setiap kali ibu menimbang anaknya atau memeriksa kesehatan anak dengan demikian pada tingkat keluarga KMS merupakan laporan lengkap bagi anak yang bersangkutan, sedangkan pada lingkungan kelurahan bentuk pelaporan tersebut dikenal dengan SKDN.
       
            Pengertiannya S adalah jumlah balita yang ada diwilayah posyandu, K adalah jumlah balita yang terdaftar dan yang memiliki KMS, D adalah jumlah balita yang datang ditimbang bulan ini, N adalah jumlah balita yang naik berat badanya. Pencatatan dan pelaporan data SKDN untuk melihat cakupan kegiatan penimbangan, kesinambungan kegiatan penimbangan posyandu, tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan, kecenderungan status gizi, efektifitas kegiatan.
           
            Dari grafik diatas jumlah seluruh balita (S) di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih yang terdiri dari 21 Posyandu pada bulan Desember tahun 2014 yaitu sekitar 2805 anak. Jumlah balita yang terdaftar dan memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) atau buku  KIA (K) yaitu 2719 balita. Jumlah seluruh balita yang datang ke posyandu dan ditimbang (D) yaitu 1831 balita dan balita yang ditimbang dan naik berat badannya sesuai dengan garis pertumbuhan (N) yaitu 1071 balita.



PUSKESMAS

CAKUPAN RIIL (%)
D/S
K/S
N/D

BGM/D

MELONG ASIH
2012
2013
2014
2012
2013
2014
2012
2013
2014
2012
2013
2014
65.22
67.3
65.19
92.59
96.2
98.04
53.76
57.1
59.31
1.36
1.56
0.85


            Jika dibandingkan dengan tahun 2013, pencapaian cakupan hasil kegiatan pemantauan pertumbuhan di tahun 2014 mengalami peningkatan kecuali D/S yang mengalami penurunan.


III.II.III Partisipasi Masyarakat Terhadap Kegiatan Posyandu (D/S)

            Persentase D/S merupakan indikator untuk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap kegiatan Posyandu. Hasil partisipasi masyarakat terhadap kegiatan Posyandu di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih dapat dilihat dari grafik dan Tabel di bawah ini.
            Cakupan penimbangan balita di Posyandu (D/S) merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta prevalensi gizi kurang. Semakin tinggi cakupan D/S, semakin tinggi cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan semakin rendah prevalensi gizi kurang. Hasil Riskesdas menunjukan secara nasional cakupan penimbangan balita (anak pernah ditimbang di Posyandu sekurang-kurangnya satu kali selama sebulan terakhir) di posyandu sebesar 74,5%.
            Frekuensi kunjungan balita ke Posyandu semakin berkurang dengan semakin meningkatnya umur anak. Masalah yang berkaitan dengan kunjungan Posyandu antara lain tersedianya dana operasional untuk menggerakkan kegiatan Posyandu, tersedianya sarana dan prasarana serta bahan penyuluhan belum memadai, pengetahuan kader masih rendah dan kemampuan petugas dalam pemantauan pertumbuhan serta konseling masih lemah, masih kurangnya pemahaman keluarga dan masyarakat akan manfaat Posyandu serta masih terbatasnya pembinaan kader.

            Dari grafik diatas, dapat diketahui bahwa setiap bulannya partisipasi masyarakat meningkat dan menurun. Pencapaian D/S di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih tahun 2014 yang mampu melebihi target hanya di bulan Februari dan Agustus 2014  dimana bulan tersebut bertepatan dengan bulan kapsul vitamin A sehingga partisipasi masyarakat meningkat.

            Rata – rata D/S pada tahun 2014 yaitu sekitar 65.19 %, hasil tersebut masih dibawah target yakni 80%, menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 dan 2013. Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap kegiatan posyandu adalah pemberian PMT, penyuluhan dan konsultasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Namun upaya tersebut belum memberikan dampak yang maksimal sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan partisipasi masyarakat pada bulan – bulan berikutnya untuk mengantisipasi terjadinya penurunan pencapaian.

           
            Untuk mendukung pelaksanaan Posyandu, diperlukan kader dengan kriteria dan  harapan kader posyandu adalah :
1.    Berasal dari anggota masyarakat setempat
2.    Dapat membaca dan menulis huruf latin
3.    Berminat dan bersedia menjadi kader
4.    Bersedia bekerja secara sukarela
5.    Dan memiliki kemampuan dan waktu luang.

            Sedangkan untuk meningkatkan D/S, mengembalikan dan meningkatkan manfaat posyandu terintegrasi untuk masyarakat diharapkan dapat menjadi perhatian bagi para Stake holder/pemangku kepentingan setempat. 

Adapun manfaat posyandu terintegrasi adalah :
1.    Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga
2.    Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat
3.    Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
4.    Mendukung pelayanan keluarga berencana
5.    Mendukung pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam penganekaragaman pangan melalui pemanfaatan pekarangan untuk memotivasi kelompok dasa wisma aktif. (sumber : buku panduan kader posyandu menuju keluarga sadar gizi, Kemenkes RI, 2013)

            Sebagai stakeholder atau pemangku kepentingan, koordinasi atau penggerakan masyarakat untuk dapat hadir pada hari buka posyandu, mengkoordinasikan pengurus, kader dan tokoh masyarakat untuk aktif dalam peyelenggaraan posyandu adalah tugas lurah/kepala desa atau penanggung jawab pokja posyandu kelurahan/desa, sehingga dukungan stake holder mempunyai peranan dalam menentukan naik turunnya, besar-kecilnya D/S posyandu di kelurahan tersebut.


III.II.IV Cakupan Program Penimbangan (K/S)

            Persentase K/S merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui cakupan program penimbangan. Cakupan program penimbangan di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih tahun 2014 dapat dilihat dari grafik dan Tabel di bawah ini.

            Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa balita yang terdaftar dan memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) sudah mencapai target (90%) yakni 96.94 %, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2012 dan 2013. Meskipun cakupan K/S sudah diatas target namun persediaan KMS di posyandu sudah habis sehingga para kader menggunakan KMS fotocopy untuk mengatasi hal tersebut.

III.II.V Keberhasilan Program (N/D)
           
            Persentase N/D merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan program. N/D adalah jumlah balita yang naik berat badannya sesuai dengan garis pertumbuhan dari jumlah seluruh balita yang dating ke posyandu dan ditimbang. Hasil N/D Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih tahun 2014 dapat dilihat dari Tabel dan grafik di bawah ini. 

            Berdasarkan grafik diatas, hasil N/D atau jumlah balita yang ditimbang dan naik berat badannya cenderung meningkat dan menurun namun untuk hasil keseluruhan untuk N/D Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih masih dibawah target yakni 59.31%, meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 dan 2013.

            Kegiatan yang telah dilaksanakan di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih untuk meningkatkan angka cakupan N/D adalah PMT (Pemberian Makanan Tambahan) Pemulihan dan PMT – P BADUTA bagi balita dengan status gizi buruk dan gizi kurang. Upaya untuk meningkatkan angka N/D melalui pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan), sosialisasi, konseling maupun penyuluhan masih perlu dilakukan di semua posyandu sehingga diharapkan dapat mencapai target yang diinginkan.

III.II.VI BGM / D

            BGM/D adalah jumlah balita dengan berat badan menurut umur berada pada dan di bawah garis merah merah pada KMS dari jumlah seluruh balita yang ditimbang. Hasil BGM/D di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih tahun 2014 dapat dilihat pada grafik dan Tabel di bawah ini.

            Berdasarkan dari Tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah BGM/D di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih pada tahun 2014 sudah sesuai dengan target yang diinginkan yakni < 5%. Kegiatan yang telah dilaksanakan di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih untuk menurunkan cakupan BGM/D adalah PMT (Pemberian Makanan Tambahan) Pemulihan dan PMT – P BADUTA bagi balita dengan status gizi buruk dan gizi kurang.

            Upaya untuk meningkatkan angka BGM/D melalui pemberian MP ASI pada BADUTA, PMT (Pemberian Makanan Tambahan), sosialisasi, konseling maupun penyuluhan masih perlu dilakukan di semua posyandu sehingga diharapkan dapat mencapai target yang diinginkan.

III.II.VII Cakupan Vitamin A

            Dari hasil Tabel dan grafik diatas diketahui bahwa pencapaian kapsul vitamin A dosis tinggi bayi dan balita di Puskesmas Melong Asih pada bulan Februari dan Agustus tahun 2014 sudah melebihi target yang diinginkan (90%) yaitu 100% artinya seluruh sasaran di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih telah mendapatkan vitamin A.
           
            Meskipun secara keseluruhan di Puskesmas Melong Asih sudah mencapai target, namun upaya-upaya peningkatan distribusi melalui promosi maupun penyuluhan dan kegiatan sweeping perlu terus dilakukan agar seluruh sasaran tetap mendapatkan vitamin A.

III.II.VIII Cakupan Fe

            Studi masalah gizi mikro di 10 propinsi tahun 2006 masih dijumpai 26,3% balita yang menderita anemia gizi besi dengan kadar haemoglobin (Hb) kurang dari 11,0 gr/dl. Sementara itu dari SKRT 2001, prevalensi ibu hamil yang menderita anemia gizi besi adalah 40,1%. Keadaan ini mengindikasikan anemia gizi besi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penanggulangan masalah anemia gizi besi saat ini terfokus pada pemberian tablet tambah darah (Fe). Ibu Hamil mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilannya.  

            Cakupan pemberian Tablet Fe I di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih tahun 2014 adalah 97,13%. Sedangkan pemberian Tablet Fe II sebesar 97,68% dan Fe III sebesar 95,04%. Pemberian Tablet Fe I, FeI I dan Fe III sudah diatas target yakni 90 %. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel dan grafik di bawah ini.

Tabel 11
DATA IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe
DI PUSKESMAS MELONG ASIH TAHUN 2014
BULAN
JUMLAH PROYEKSI
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPAT TABLET FE PADA PEMBERIAN KE :
BUMIL
BULIN
I
II
III
BLN INI
KUMULATIF
%
BLN INI
KUMULATIF
%
BLN INI
KUMULATIF
%
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
JANUARI
907
865
73
73
8,05
79
79
8,71
71
71
7,83
FEBRUARI
907
865
71
144
15,88
73
152
16,76
70
141
15,55
MARET
907
865
72
216
23,81
71
223
24,59
71
212
23,37
APRIL
907
865
74
290
31,97
72
295
32,52
72
284
31,31
MEI
907
865
73
363
40,02
74
369
40,68
70
354
39,03
JUNI
907
865
74
437
48,18
73
442
48,73
72
426
46,97
JULI
907
865
73
510
56,23
74
516
56,89
71
497
54,80
AGUSTUS
907
865
74
584
64,39
73
589
64,94
72
569
62,73
SEPTEMBER
907
865
74
658
72,55
74
663
73,10
72
641
70,67
OKTOBER
907
865
75
733
80,82
74
737
81,26
73
714
78,72
NOVEMBER
907
865
74
807
88,97
75
812
89,53
74
788
86,88
DESEMBER
907
865
74
881
97,13
74
886
97,68
74
862
95,04

III.II.IX Angka Kejadian KEK dan Anemi pada Bumil

        Bumil KEK adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm (Depkes, 1982). Bumil KEK merupakan faktor risiko terjadinya BBLR. Pengukuran lingkar lengan atas dilakukan dengan menggunakan Pita LILA.

Tabel 11
DATA IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS (LILA <23,5 CM)
DI KELURAHAN MELONG PUSKESMAS MELONG ASIHTAHUN 2014
BULAN
JUMLAH PROYEKSI
JUMLAH BUMIL KEK  (LILA <23.5 CM)
JUMLAH BUMIL ANEMIA   (Hb < 11 gr%)
BUMIL
BULIN
ABS
%
ABS
%
JANUARI
907
865
0
0,00
0
0,00
FEBRUARI
907
865
0
0,00
1
0,11
MARET
907
865
0
0,00
0
0,00
APRIL
907
865
0
0,00
0
0,00
MEI
907
865
2
0,22
0
0,00
JUNI
907
865
3
0,33
6
0,66
JULI
907
865
3
0,33
0
0,00
AGUSTUS
907
865
1
0,11
1
0,11
SEPTEMBER
907
865
0
0,00
1
0,11
OKTOBER
907
865
0
0,00
0
0,00
NOVEMBER
907
865
0
0,00
4
0,44
DESEMBER
907
865
0
0,00
2
0,22

            Prevalensi Bumil KEK di wilayah Melong puskesmas Melong Asih berkisar antara 0 – 0,33%. Penanganan masalah bumil KEK diantaranya melalui kelas bumil, PMT penyuluhan terhadap bumil KEK, konsultasi, PMT BUMIL dan dilakukan pemantauan secara intensif.

            Jumlah bumil dengan Anemia (Hb < 11 gr%) tertinggi yaitu pada bulan Juni sebanyak 6 orang atau 0,66% namun pada bulan berikutnya jumlah bumil dengan anemia semakin menurun.

III.II.X        Cakupan Fe dan Vitamin A Ibu Nifas
            Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelumhamil, yang lamanya kira-kira 6 minggu (Maternal Neonatal, 2002). Vitamin A perlu diberikan dan penting bagi ibu selama dalam masa nifas. Pemberian kapsul vitamin A bagi ibu nifas dapat menaikkan jumlah kandungan vitamin A dalam ASI, sehingga meningkatkan status vitamin A pada ibu yang disusuinya.(Depkes RI, 2007).
            Salah satu penyakit yang masih banyak diderita ibu selama kehamilan antara lain adalah anemia dan disebut dengan anemia dalam kehamilan. Hal ini dapat memberikan pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik dalam masa kehamilan, persalinan, maupun nifas,seperti abortus, partus prematur, syok,infeksi baik intra partum maupun post partum bahkan sampai dapat menyebabkan kematian ibu.
            Berikut adalah cakupan pemberian vitamin A dan Fe pada ibu nifas di wilayah PKM Melong Asih.


III.II.XI       Strata Posyandu

            Berdasarkan indikator-indikator strata posyandu yang meliputi frekuensi penimbangan, jumlah kader aktif perposyandu, cakupan D/S, cakupan kegiatan dasar posyandu, adanya kegiatan tambahan dan adanya dana sehat, maka posyandu di wilayah PKM Melong Asih dapat digolongkan menjadi :

            Posyandu dengan strata Madya ada 6 posyandu yaitu posyandu RW 6B, RW 15, RW 19, RW 27, RW 32 dan RW 33. Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi, dan Imunisasi) masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian posyandu sudah baik tetapi masih rendah cakupannya. Sedangkan jumlah posyandu dengan strata Purnama sebanyak 11 posyandu dan posyandu dengan strata Mandiri ada 4 posyandu yakni posyandu RW 6A, RW 12, RW 20 dan RW 31.



III.II.XII Pemetaan Kadarzi

            Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu keluarga disebut KADARZI apabila telah berperilaku gizi yang baik yang ditandai minimal dengan:
a. Menimbang berat badan secara teratur.
b. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur
enam bulan (ASI eksklusif).
c. Makan beraneka ragam.
d. Menggunakan garam beryodium.
e. Minum suplemen gizi sesuai anjuran.

            Pendataan kadarzi rutin diadakan sekali setiap tahunnya bersamaan dengan pendataan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Pendataan Kesling. Jika dijabarkan dalam bentuk peta, warna kelurahan Melong di wilayah PKM Melong Asih untuk KADARZI adalah biru sedangkan untuk setiap RW dapat dilihat pada peta berikut :


Indikator

Melong Asih
2012
2013
2014
TREND
Menimbang
85.15%
83.1%
90.51%
Asi Eksklusif
81.17%
82.33%
83.83%
Makan Aneka Ragam
98.12%
98.76%
100%
Garam Beryodium
100%
99.9%
100%
Supplemen Gizi
100%
100%
100%
Kadarzi
92.37%
93.55%
95.97%

            Pendataan KADARZI untuk indikator menimbang mengalami peningkatan. Untuk indikator ASI Eksklusif dan makan aneka ragam mengalami peningkatan dibandingkan dengan cakupan tahun kemarin. Sedangkan penggunaan garam beryodium dan pemberian supplemen gizi, tahun 2013 dan 2014 untuk kelurahan melong wilayah PKM Melong Asih  tidak terdapat perbedaan yang ekstrem (naik hanya 0.01 %). Perlu dilakukan pendataan ulang pada pemberian supplemen untuk ibu hamil dan nifas yang termasuk dalam sasaran pemberian supplemen gizi.



            Pemeriksaan garam beryodium seharusnya terjadwalkan rutin setiap bulan Februari dan Agustus.
Bulan Agustus Tahun 2014
Kelurahan
Hasil
Ã¥Sampel
Baik (+)
Tidak (-)
Melong
210 KK
208 (99.9%)
2 (0.1%)

            Hasil pemeriksaan garam beryodium di posyandu kelurahan Melong PKM Melong Asih didapat hasil 2 KK menggunakan garam dengan kadar yodium kurang dari 30-80 ppm, dengan merk terdaftar : Dolpin (2 KK), merk tersebut didapat/dibeli dari warung.

            Perlu pengamatan dan penilaian kembali untuk menindaklanjuti merk garam yang ditest menggunakan iodine test dengan hasil kadar garamnya kurang dari yang ditetapkan karena iodine dapat saja rusak karena proses distribusi atau penyimpanan.


            Telah menjadi agenda rutin bahwa setiap pemberian Vitamin A pada bulan Agustus maka dilakukan pula operasi timbang yang dinamakan Bulan Penimbangan Balita (BPB).

            Di bulan penimbangan balita, dengan target 100% balita sasaran ditimbang dan dihitung status gizinya berdasarkan indikator BB/U, TB/U dan BB/TB.



BAB IV
ANALISA MASALAH

IV.I Identifikasi Masalah

Tabel 18
Identifikasi Masalah Gizi
di Wilayah Puskesmas Melong Asih
Tahun
2014
No
Data
Tahun
Target
Kesenjangan
2013
2014
Absolut
Pemantauan Pertumbuhan Balita
1
Cakupan Balita Ditimbang (D/S)
67,38%
65,19%
1831
85%
(19,81%)
2
Cakupan BGM/D
1,56%
0,85%
16
<5%
4,15%
3
Cakupan N/D
57,1%
59,31%
1071
65%
(5,69%)
4
Prevalensi Gizi Buruk
0.03%
0.04%
1
<1%
5
Prevalensi Gizi Kurang
0.91%
0.28%
8
-

Pemberian Kapsul Vitamin A
6
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Bayi (6-11 Bulan)
100%
100%
611
100%
10%
7
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Anak Balita (12-59 Bulan)
100%
100%
2297
90%
10%



                                                                                                                      
No
Data
Tahun
Target
Kesenjangan
2013
2014
Absolut
Kia-Gizi
8
Jumlah Bumil KEK
0,007%
0,009%
9
-
9
Cakupan ASI Eksklusif
67,2%
76,12%
182
80%
(3,88%)
10
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Ibu Nifas
75,56%
89,48%
774
100%
(10.52%)
11
Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 Tablet Pada Ibu Hamil
83,78%
95,04%
862
90%
5,04%
Kadarzi
12
Cakupan Keluarga Sadar Gizi
93,55%
95,97%
9053
100%
(4,03%)
MP-ASI
13
Cakupan Distribusi MP-ASI Baduta Gakin
10,2%
15,49%
22
100%
(84,51%)

 


Prioritas Masalah

Tabel  1
Prioritas Masalah Gizi
di Wilayah Puskesmas Melong Asih
Tahun 201
4
No.
Prioritas Masalah
Kriteria
Urgensi (U)
Keseriusan (S)
Perkembangan (G)
UxSxG
Ranking
1
Cakupan Balita Ditimbang (D/S)
3
3
3
27
1
2
Jumlah Bumil Kek
2
3
3
18
2
3
Cakupan Asi Eksklusif
2
2
3
12
3
4
Prevalensi Gizi Kurang
2
2
2
8
4
5
Cakupan N/D
2
3
1
6
5
6
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Ibu Nifas
1
2
2
4
6
7
Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 Tablet Pada Ibu Hamil
1
1
1
1
7
8
Cakupan Distribusi Mp- ASI Baduta Gakin
1
1
1
1
8

                Menggunakan metode USG untuk penentuan prioritas masalah ditentukan bahwa 3 masalah gizi terbesar adalah D/S yang semakin turun, jumlah bumil KEK yang semakin bertambah, cakupan ASI Eksklusif yang masih dibawah target.

            Sedangkan masalah yang saling terkait satu sama lain adalah cakupan D/S, N/D, prevalensi gizi kurang dan cakupan distribusi MP-ASI baduta GAKIN.  Karena keterkaitan tersebut maka penanganan pada satu pokok masalah akan berdampak pada masalah-masalah lainnya

Analisa Masalah

Tabel  20
Analisa Masalah Gizi
di Wilayah Puskesmas Melong Asih
 Tahun 2014

No
Masalah
Penyebab

Metode
Manusia
Sarana
Dana
1
Cakupan Balita Ditimbang (D/S)
Kegiatan posyandu hanya rutinitas, kurangnya inovasi di posyandu
Kapasitas, beban kerja kader belum merata
Kurangnya inovasi sarana posyandu (Dacin standar, APE minim)
Dana posyandu masih terbatas dan belum merata
Kurangnya inforrmasi, inovasi dan pengumuman pelaksanaan posyandu
Kurangnya dukungan stakeholder untuk mendorong masyarakat peduli posyandu
Kurangnya kreativitas PMT penyuluhan di posyandu
2
Jumlah Bumil KEK
Pemantauan bumil KEK di Posyandu belum berfungsi di semua posyandu
Kurangnya pengetahuan dan pola pikir ibu hamil tentang gizi dan kesehatan
Pemeriksaan ibu hamil belum dapat dilakukan di posyandu
Minimnya PMT bumil KEK/PMT Penyuluhan bumil KEK
Fungsi posyandu masih terfokuskan pada bayi dan balita sehingga pemantauan ibu hamil kurang.
Masih terbatasnya Keberadaan kelas ibu hamil/KP-ASI
3
Cakupan ASI Eksklusif
Kurangnya pencatatan dan pelaporan ASI
Jumlah kader aktif bertugas di posyandu kurang dan belum merata  di tiap posyandu sehingga pencatatan ASI Eksklusif sering terlewatkan
Kurangnya sarana umum yang mendukung ibu menyusui
Kurangnya Media penyuluhan ASI Eksklusif
Pemberian MP-ASI yang dimulai lebih awal (sejak usia 5 bulan)
Belum optimalnya fungsionalisasi klinik konseling Laktasi
Kurangnya pengetahuan dan keterampilan ibu untuk menyusui
Kurangnya kegiatan yang mendukung ibu menyusui
Tidak adanya stimulan KP-ASI sehingga KP-ASI hanya bertahan 1 putaran
4
Prevalensi Gizi Kurang
Penanggulangan Kurang gizi masih difokuskan pada penanggulangan gizi buruk
Pengetahuan yang kurang dan  pola asuh ibu yang salah
Tempat dan ruang posyandu yang tidak luas mengurangi kesempatan dan keleluasaan untuk melakukan penyuluhan saat posyandu
Terbatasnya dana PMT
Pola pikir yang beranggapan PMT adalah solusi masalah kurang gizi
Ketergantungan pada bantuan/PMT
5
Cakupan N/D
Pola pikir ibu dan kader yang masih beranggapan naik 100 gram= naik BB
Kurangnya penyuluhan dan pembinaan oleh pembina posyandu
Kurangnya jumlah KMS dan banyaknya KMS yang hilang di orangtua balita
Pembelian MP-ASI baduta masih terbatas, PMT penyuluhan posyandu yang tidak beragam dan seringkali kue pabrikan
6
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A bagi Ibu Nifas
Distribusi kapsul vitamin A Hanya di pkm dan posyandu
Jumlah kader untuk sweeping atau pendataan bumil masih kurang
Ketersediaan vit.a untuk ibu nifas masih kurang karena belum jelasnya sasaran riil perposyandu
Penyediaan Vit.A
Kurangnya pemantauan pada ibu nifas
Belum terjalin kesepakatan jelas mengenai pemberian Vit.A dengan BPS
7
Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 tablet pada ibu hamil
Pencatatan pemberian Fe hanya untuk Pil tambah darah yang diberikan oelh Puskesmas
Rasa tablet Fe kurang dapat diterima oleh ibu hamil
Distribusi Fe tidak tercatat pada pasien yang kontrol ke dokter kandungan
Tidak sedikit ibu hamil yang memeriksakan ke dokter spesialis kandungan
8
Cakupan Distribusi MP- ASI Baduta Gakin
Pendistribusian MP-ASI masih tersentralisasi di puskesmas
Pendistribusian MP-ASI masih hanya mengandalkan petugas gizi dan kader, belum melibatkan pembina posyandu
Jumlah kuota PMT untuk baduta GAKIN masih jauh dari sasaran
Dana MP-ASI baduta GAKIN terbatas


Alternatif Pemecahan Masalah

Tabel  21
Alternatif Pemecahan Masalah Gizi
di Wilayah Puskesmas
Melong Asih
Tahun 2014

No
Masalah
Penyebab Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah
Pemecahan Masalah Terpilih
1
Cakupan Balita Ditimbang (D/S)
Kegiatan Posyandu Hanya Rutinitas, Kurangnya Inovasi Di Posyandu
Pendataan Kader Aktif Dan Tugasnya Untuk Pemerataan Tugas.
Pendataan Kader Aktif Dan Tugasnya Untuk Pemerataan Tugas.
Kurangnya Informasi, Inovasi Dan Pengumuman Pelaksanaan Posyandu
Penggunaan Undangan (KIE Card) Untuk Pengumuman Pelaksanaan Posyandu
Penggunaan Undangan (KIE Card) Untuk Pengumuman Pelaksanaan Posyandu
Kapasitas, Beban Kerja Kader Belum Merata
Perekrutan Dan Regenerasi Kader
Kurangnya Dukungan Stakeholder Untuk Mendorong Masyarakat Peduli Posyandu
Pendekatan Interpersonal Kader Dan Stakeholder
Penambahan APE, Sarung Timbang Inovatif
Kurangnya Inovasi Sarana Posyandu (Dacin Standar, APE Minim)
Penambahan APE, Sarung Timbang Inovatif
Dana Posyandu Masih Terbatas Dan Belum Merata
Operasional Posyandu
Operasional Posyandu
Kurangnya Kreativitas PMT Penyuluhan Di Posyandu
Dana PMT Penyuluhan
Dana PMT Penyuluhan
Jumlah Bumil Kek Meningkat
Pemantauan Bumil KEK Di Posyandu Belum Berfungsi Di Semua Posyandu
Pemeriksaan Ibu Hamil Di Posyandu
Pembentukan Kelas Ibu Bekerjasama Dengan KIA
Fungsi Posyandu Masih Terfokuskan Pada Bayi Dan Balita Sehingga Pemantauan Ibu Hamil Kurang.
Pemeriksaan Ibu Hamil Belum Dapat Dilakukan Di Posyandu
Masih Terbatasnya Keberadaan Kelas Ibu Hamil/KP-ASI
Pembentukan Kelas Ibu
Kurangnya Pengetahuan Dan Pola Pikir Ibu Hamil Tentang Gizi Dan Kesehatan
Penyuluhan Pada Ibu Hamil Di Wilayah Posyandu Dengan Persentase Bumil KEK Anemia Tertinggi
Penyuluhan Pada Ibu Hamil Di Wilayah Posyandu Dengan Persentase Bumil KEK Anemia Tertinggi
Minimnya PMT Bumil KEK/PMT Penyuluhan Bumil KEK
PMT Bumil KEK/PMT Penyuluhan Bumil KEK
PMT Bumil KEK/PMT Penyuluhan Bumil KEK

                Dari delapan masalah yang diindentifikasi, dipilih dua masalah prioritas yang menjadi perencanaan kerja di tahun 2014-2015. Masalah tersebut adalah Cakupan Balita ditimbang dan Jumlah Bumil KEK yang meningkat.












V.I Kesimpulan

Dari hasil laporan kegiatan selama tahun 2014 dapat disimpulkan beberapa capaian hasil kegiatan dibandingkan dengan target dan trendnya dibanding tahun 2013 :
Tabel 22
No
Data
Tahun
Target
Kesenjangan
2013
2014
Absolut
Pemantauan Pertumbuhan Balita
1
Cakupan Balita Ditimbang (D/S)
67,38%
65,19%
1831
85%
(19,81%)
2
Cakupan BGM/D
1,56%
0,85%
16
<5%
4,15%
3
Cakupan N/D
57,1%
59,31%
1071
65%
(5,69%)
4
Prevalensi Gizi Buruk
0.03%
0.04%
1
<1%
5
Prevalensi Gizi Kurang
0.91%
0.28%
8
-
Pemberian Kapsul Vitamin A
6
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Bayi (6-11 Bulan)
100%
100%
611
100%
10%
7
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Anak Balita (12-59 Bulan)
100%
100%
2297
90%
10%
Kia-Gizi
8
Jumlah Bumil KEK
0,007%
0,009%
9
-
9
Cakupan ASI Eksklusif
67,2%
76,12%
182
80%
(3,88%)
10
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Ibu Nifas
75,56%
89,48%
774
100%
(10.52%)
11
Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 Tablet Pada Ibu Hamil
83,78%
95,04%
862
90%
5,04%
Kadarzi
12
Cakupan Keluarga Sadar Gizi
93,55%
95,97%
9053
100%
(4,03%)
MP-ASI
13
Cakupan Distribusi MP-ASI Baduta Gakin
10,2%
15,49%
22
100%
(84,51%)
                                                                                                                      
Cakupan yang menjadi prioritas dan perlu perhatian utama adalah :
1.         Cakupan D/S dengan kesenjangan 19,81 % dan trend turun (2,19%)
2.         Jumlah bumil KEK meningkat menjadi 9 orang
3.         Cakupan Pemberian ASI Eksklusif dengan kesenjangan 3,88% dan tren naik (8,92%)

V.II Saran / Usulan Kegiatan Gizi

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dengan program kegiatan yang tepat sasaran sesuai kondisi dan kebutuhan wilayah setempat sesuai dengan prioritas masalah, berikut usulan kegiatan program gizi :










Tabel  23
Rencana Usulan Kegiatan Program Gizi
di Wilayah Puskesmas
Melong Asih
Tahun 2015

KEGIATAN
TUJUAN
SASARAN
TARGET
KEBUTUHAN SUMBER DAYA
INDIKATOR KEBERHASILAN
SUMBER PEMBIAYAAN
KETERANGAN
DANA
ALAT
TENAGA
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1. Pelacakan balita kurang gizi
Melakukan penanganan terhadap balita kurang gizi
balita dengan status kurang gizi di wilayah binaan Pkm Melong Asih
balita kurang gizi 100% ditangani
transport petugas : 1 org x 8 kali x Rp. 25.000,-
Rp                 200.000
format pelacakan
TPG
Tertanganinya balita kurang gizi
BOK
Upaya Kesehatan Prioritas
2. Kunjungan rumah balita kurang gizi
Melakukan pemantauan berat badan dan kesehatan balita yang mendapat PMT Pemulihan
balita kurang gizi yang mendapat PMT pemulihan
6x
transport petugas : 1 org x 2 kali x 3 bulan
Rp                 150.000
timbangan, format
TPG
Terpantaunya berat badan dan kesehatan balita yang mendapat PMT Pemulihan
BOK
Upaya Kesehatan Prioritas
3. Konseling ASI dan MP - ASI di posyandu
Meningkatkan pemahaman ibu balita di posyandu mengenai ASI dan MP - ASI serta utk meningkatkan cakupan ASI Eksklusif
ibu balita di posyandu
10x
transport ptgs : 1 org x 10 posyandu x Rp. 25.000,-
Rp                 250.000
leaflet
TPG
Meningkatnya pemahaman ibu balita di posyandu mengenai ASI dan MP - ASI serta meningkatnya cakupan ASI Eksklusif
BOK
Upaya Kesehatan Prioritas
4. Pertemuan KP ASI RW 34
Meningkatkan cakupan ASI eksklusif
8 orang ibu hamil / ibu menyusui di RW 34
1 kelompok x 10 pertemuan
transport petugas : 1 org x 10 kali x Rp. 25.000,-
Rp                 250.000
leaflet / fotokopi modul
TPG / dokter / bidan
Meningkatnya cakupan ASI eksklusif
BOK
Upaya Kesehatan Prioritas
snack : (8 org peserta + 5 org kader/ motivator + 1 org ptgs) x 10 kali x Rp. 10.000,-
Rp              1.400.000
5. Pertemuan KP ASI RW 6
Meningkatkan cakupan ASI eksklusif
8 orang ibu hamil / ibu menyusui di RW 6
1 kelompok x 10 pertemuan
transport supervisi ptgs : 1 org x 5 kali x Rp. 25.000,-
Rp                 125.000
leaflet / fotokopi modul
TPG / dokter / bidan
Meningkatnya cakupan ASI eksklusif
BOK
Upaya Kesehatan Prioritas
snack : (8 org peserta + 5 org kader/ motivator) x 10 kali x Rp. 10.000,-
Rp              1.300.000
6. PMT Penyuluhan
Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang cara membuat kudapan yang murah dan mudah tapi bernilai gizi tinggi serta meningkatkan kehadiran balita dalam kegiatan posyandu
Diutamakan  posyandu yang memiliki BGM atau dengan kantong kemiskinan
1 posyandu
pembelian bahan PMT : 1 posyandu x Rp. 250.000,-
Rp                 250.000
bahan PMT penyuluhan
TPG
Meningkatnya pengetahuan ibu balita tentang cara membuat kudapan yang murah dan mudah tapi bernilai gizi tinggi serta terdapat peningkatan kehadiran balita dalam kegiatan posyandu
BOK / APBD
Upaya Kesehatan Prioritas
transport petugas : 1 org x 1 posyandu x Rp. 25.000,-
Rp                   25.000
7. PMT Penyuluhan Ibu Hamil
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang cara membuat kudapan yang murah dan mudah tapi bernilai gizi tinggi serta meningkatkan kehadiran ibu hamil dalam kegiatan posyandu
Diutamakan  posyandu dengan bumil banyak
1 posyandu
pembelian bahan PMT : 1 posyandu x Rp. 250.000,-
Rp                 250.000
bahan PMT penyuluhan
TPG
Meningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang cara membuat kudapan yang murah dan mudah tapi bernilai gizi tinggi serta terdapat peningkatan kehadiran bumil dalam kegiatan posyandu
BOK / APBD
Upaya Kesehatan Prioritas
transport petugas : 1 org x 1 posyandu x Rp. 25.000,-
Rp                   25.000
8. PMT Baduta Gakin
Meningkatkan status gizi balita dibawah dua tahun dari sangat kurus menjadi kurus  atau kurus menjadi gizi baik
baduta sangat kurus atau kurus, diutamakan baduta gakin
6 orang balita
pembelian bahan : 6 org x 30 hr x 3 bulan x Rp. 10.000,-
Rp              5.400.000
bahan makanan
TPG
Meningkatnya status gizi balita dari sangat kurus menjadi kurus  atau kurus menjadi gizi baik
BOK / APBD
Upaya Kesehatan Prioritas
9. PMT Pemulihan
Meningkatkan status gizi balita dari sangat kurus menjadi kurus  atau kurus menjadi gizi baik
balita sangat kurus atau kurus, diutamakan baduta gakin
3 orang balita
pembelian bahan : 3 org x 30 hr x 3 bulan x Rp. 10.000,-
Rp              5.400.000
bahan makanan
TPG
Meningkatnya status gizi balita dari sangat kurus menjadi kurus  atau kurus menjadi gizi baik
BOK / APBD
Upaya Kesehatan Prioritas
10. PMT Bumil KEK
Meningkatkan status gizi ibu hamil
ibu hamil KEK
2 orang ibu hamil KEK
pembelian bahan : 2 org x 30 hr x 3 bulan
Rp              1.800.000
bahan makanan
TPG
Meningkatnya status gizi ibu hamil
BOK / APBD
Upaya Kesehatan Prioritas
11. Sweeping pemberian Vitamin A bulan Februari dan Agustus 2015
Melindungi balita dari bahaya kekurangan vit.A
posyandu di wilayah kerja Pkm Melong asih
(10 posy x 1 bulan) + (15 posyandu x 1 bulan)
transport petugas : 1 org x 25 posyandu x Rp. 25.000,-
Rp                 625.000
format laporan
petugas pkm
Terlindunginya balita dari bahaya kekurangan vit.A
BOK
Upaya Kesehatan Prioritas
12. Refreshing Kader Posyandu
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader posyandu dalam melakukan DIDTK dan pengisian kohort balita
kader posyandu 1 org x 21 posyandu
3 hr
snack : (21 org peserta + 4 org ptgs pkm) x Rp. 10.000,- x 3 hari
Rp                 750.000
In focus, laptop, fotokopi materi, role play
Ka pkm/dokter, TPG, bidan
Meningkatnya cakupan pemeriksaan DIDTK di posyandu dan dilakukannya pengisian kohort balita dengan baik dan benar
BOK / APBD
Upaya Kesehatan Prioritas
3 hr
makan siang : (21 org peserta + 4 org ptgs pkm) x Rp. 25.000,- x 3 hari
Rp              1.875.000
3 hr
transport peserta : 1 org x 21 posyandu x Rp. 25.000,- x 3 hari
Rp              1.575.000
JUMLAH BIAYA
Rp            21.650.000






























































Komentar

Postingan Populer