Laporan Tahunan Program Gizi PKM Melong Asih Tahun 2014
BAB I
I.I Latar Belakang
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau
masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Jenis pelayan kesehatan disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, namun
terdapat upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah
dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang
ada serta kemampuan puskesmas.
Upaya-upaya kesehatan wajib tersebut adalah ( Basic Six):
a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
Salah satu program pokok puskesmas adalah upaya perbaikan gizi
masyarakat. Program Perbaikan Gizi Masyarakat adalah salah satu
program pokok Puskesmas yaitu program kegiatan yang meliputi
peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi
Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat
gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga/Masyarakat.
Kegiatan-kegiatan program ini ada yang dilakukan harian,
bulanan, smesteran ( 6 bulan sekali) dan tahun ( setahun sekali) serta beberapa
kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika
ditemukan masalah gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk.
Kegiatan program Perbaikan Gizi Masyarakat dapat dilakukan dalam maupun
di luar gedung Puskesmas.
I.II
Tujuan
Laporan tahunan
dibuat dengan tujuan sebagai evaluasi akhir dari serangkaian kegiatan gizi yang
telah dilakukan sepanjang tahun 2014.
a. Memberikan gambaran pelaksanaan
program gizi di Puskesmas Melong Asih selama tahun 2014.
b. Sebagai alat monitoring keberhasilan program gizi Puskesmas Melong Asih dalam melaksanakan program perbaikan gizi untuk masyarakat selama tahun 2014.
c. Sebagai acuan dalam perencanaan program kegiatan perbaikan gizi di Puskesmas tahun 2015.
b. Sebagai alat monitoring keberhasilan program gizi Puskesmas Melong Asih dalam melaksanakan program perbaikan gizi untuk masyarakat selama tahun 2014.
c. Sebagai acuan dalam perencanaan program kegiatan perbaikan gizi di Puskesmas tahun 2015.
BAB II
ANALISA
SITUASI
II.I DATA UMUM
II.I.I
GEOGRAFIS
Puskesmas Melong Asih
terletak di RW 31 Kelurahan
Melong yang berada dalam wilayah Kecamatan Cimahi Selatan. Kelurahan Melong mempunyai luas 313.060 Ha, terletak pada ketinggian 500 s/d 700 m
diatas permukaan laut. Kelurahan Melong terdiri atas 36 RW (Rukun Warga) dan 191
RT (Rukun Tetangga), berbatasan dengan Kel.
Cibeureum di Utara, Desa Marga Asih di Selatan, Kel. Utama di Barat dan Kota
Bandung di Timur, serta memiliki jumlah penduduk di akhir tahun 2010 sekitar
67.109 jiwa, namun per Oktober 2013 jumlah penduduknya telah mencapai sekitar
67.491 jiwa ( sumber data : Kelurahan Melong 2013 ). Secara geografis Kelurahan Melong terdiri dari lahan pemukiman 242.244
Ha, lahan kuburan 0.336 Ha, lahan
perkantoran 0.080 Ha, luas sarana umum lainnya 70.815,544 Ha dan selebihnya
merupakan lahan pekarangan dan taman.
Dikarenakan
beratnya beban kerja di wilayah Kelurahan Melong, atas usulan Dinas Kesehatan
Kota Cimahi maka Pemerintah Kota Cimahi membangun 1 ( satu ) buah lagi
puskesmas yang terletak di sebelah barat Puskesmas Melong Asih, yang dinamakan
Puskesmas Melong Tengah yang telah resmi beroperasi sejak bulan April 2013.
Dengan demikian wilayah kerja Puskesmas Melong Asih yang sebelumnya meliputi 1
( satu ) kelurahan Melong atau 36 RW / 191 RT, kini hanya meliputi 20 RW dan
118 RT di Kelurahan Melong, yaitu terdiri dari RW 06, RW 07, RW 09, RW 10, RW
11, RW 12, RW 13, RW 14, RW 15, RW 16, RW 17, RW 19, RW 20, RW 22, RW 26, RW
27, RW 31, RW 32, RW 33, dan RW 34.
Dengan demikian
batas geografis wilayah kerja Puskesmas Melong Asih sekarang adalah sebagai
berikut :
- Sebelah Utara : Kel. Cibeureum ( Kota Cimahi )
- Sebelah Timur : Kel. Cijerah ( Kota Bandung )
- Sebelah Selatan :
Desa Marga Asih ( Kab. Bandung )
- Sebelah Barat :
Wilayah Kerja Puskesmas Melong Tengah
Tabel 1
Situasi
Geografis di
Wilayah Kerja Puskesmas Melong
Asih
Tahun 2014
Nama Kelurahan
|
Tipologi Kelurahan
|
Luas Wilayah (Ha)
|
Jumlah
RT/RW
|
Jarak
Terjauh ke Puskesmas
|
Rata –Rata
Waktu Tempuh
ke Puskesmas
|
Kondisi
Keterjangkauan
|
|
Roda 2
|
Roda 4
|
||||||
Melong
( 20
RW )
|
Daratan
Rendah
|
181,42
|
118/20
|
2 Km
|
10'
|
15'
|
Mudah
|
Sumber Data : Kelurahan Melong Th. 2014
II.I.II
Kondisi Daerah
Wilayah Kerja
Puskesmas Melong Asih merupakan dataran rendah
dengan suhu udara rata-rata sekitar 18 0
C - 29 0 C dan dilalui oleh anak sungai dengan debet air
dibawah 200 l/dt.
Jalan-jalan di wilayah kerja Puskesmas Melong
Asih sebagian besar sudah
beraspal yang dapat dilalui dengan kendaraan roda dua dan empat serta terdiri dari daerah
pemukiman padat, daerah perumnas/komplek perumahan dan daerah industri.
II.II DEMOGRAFI
II.II.I Distribusi
Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Wilayah kerja
Puskesmas Melong Asih terdiri dari 9.987 KK (Kepala Keluarga) dengan jumlah
penduduk per Oktober 2013 sekitar 39.589 jiwa ( sumber data : Kelurahan Melong 2013 )
dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar + 1,98 % dibanding tahun sebelumnya.
Tabel 2
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
di
Wilayah Kerja
Puskesmas Melong Asih
Tahun 2013
No
|
Tahun
|
Jumlah
Penduduk |
Jumlah Penduduk
|
|
Laki -laki
|
Perempuan
|
|||
1
|
2013
|
39.589
|
20.527
|
19.062
|
Sumber
Data : Kelurahan Melong Th. 2013
II.II.II Kepadatan
Penduduk
Luas wilyah kerja Puskesmas Melong Asih yang meliputi 20 RW
dan 118 RT di lingkup Kel. Melong adalah 181,42 Ha dengan jumlah penduduk sekitar 39.589 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk
di wilyah
kerja Puskesmas Melong Asih adalah 218 jiwa / Ha.
II.III SARANA PRASARANA
KESEHATAN
II.III.I
Sumber
Daya Manusia
Ketenagaan di
Puskesmas Melong Asih pada tahun 2014 dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3
Ketenagaan di
Puskesmas Melong Asih
Tahun 2014
No
|
Jabatan
|
Jumlah
|
1
|
Kepala Puskesmas
|
1
|
2
|
Pelaksana Dokter
Umum
|
2
|
3
|
Pelaksana Dokter
Gigi
|
1
|
4
|
Perawat
|
4
|
5
|
Perawat Gigi
|
1
|
6
|
Bidan
|
11
|
7
|
Gizi
|
1
|
8
|
Kesling
|
1
|
9
|
Rekam Medik
|
1
|
10
|
Analis Kesehatan
|
1
|
11
|
Asisten Apoteker
|
2
|
12
|
TU
|
2
|
13
|
Penjaga Malam
|
2
|
Total
|
30
|
Sumber Data : Puskesmas
Melong Asih Th. 2014
A.4.2 Sarana Kesehatan Lainnya
Tabel 4
Sarana Kesehatan Yang Ada
di Wilayah Kerja Puskesmas Melong Asih
Tahun
2013
No
|
Sarana
Kesehatan Yang Ada
|
Jumlah
|
1
|
Puskesmas
|
1
|
2
|
Rumah Bersalin
|
1
|
3
|
Balai Pengobatan Swasta
|
1
|
4
|
Praktek Dokter Swasta
|
2
|
5
|
Praktek Dokter Gigi
|
1
|
6
|
Praktek Bidan Swasta
|
9
|
7
|
Apotik
|
5
|
8
|
Toko Obat
|
1
|
9
|
Laboratorium
Swasta
|
2
|
10
|
Pengobatan
Tradisional ( salon, jamu, tukang pijat, spiritual )
|
83
|
Sumber Data : Pendataan Kader Th. 2013
BAB III
PEMBAHASAN
III.I Kegiatan Tahun 2014
Pengelolaan
program perbaikan gizi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
implementasi program kesehatan, baik di tingkat makro maupun mikro. Pada
tingkat mikro, program perbaikan gizi di puskesmas merupakan salah program dari
7 (tujuh) program dasar yang ada, yaitu Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
Program Perbaikan Gizi, Program Kesehatan Lingkungan, Program Promosi Kesehatan,
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P), Program Pengobatan dan
Program Spesifik Lokal. Berhasil tidaknya pelaksanaan ke tujuh program ini,
semua tergantung dari pengelolaan atau penyelenggaraannya termasuk pengelolaan
program perbaikan gizi.
Berdasarkan
pedoman Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) untuk gizi yang diterbitkan oleh
DepKes RI tahun 2008, lingkup
pengelolaan PWS-Gizi meliputi data prevalensi ibu hamil Kurang Energy Kronis
(KEK), cakupan Tablet Tambah Darah (TTD), prevalensi Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR), cakupan ASI Eksklusif, Cakupan Pemantauan Pertumbuhan, Cakupan Vitamin
A Dosis Tinggi dan cakupan konsumsi Garam Beryodium di tingkat masyarakat.
Dalam
laporan kegiatan gizi tahun 2014, juga disertakan hasil pendataan Keluarga
Mandiri Sadar Gizi (KADARZI), operasi timbang (BPB) dan kegiatan lainnya yang
telah dilakukan sepanjang tahun 2014 baik bersumber dana APBN, APBD ataupun
BOK.
Berikut
adalah kegiatan program gizi yang telah dilaksanakan di wilayah Puskesmas
Melong Asih pada tahun 2014.
Tabel 5
PKM
MELONG ASIH
|
|||||
TAHUN 2014
|
|||||
NO
|
KEGIATAN
|
SASARAN
|
VOLUME
|
LOKASI
|
JADWAL
|
1
|
Pembinaan Posyandu
|
Posyandu di wilayah kerja
Puskesmas
|
21 Posyandu
|
Posyandu
|
Januari sd Desember 2014
|
2
|
Pendistribusian
Vitamin A
|
Bayi
dan balita 0-59 bln
|
21
Posyandu
|
Posyandu
|
Februari
dan Agustus 2014
|
3
|
Sweeping dan Pemberian Vitamin
A
|
bayi dan balita umur 0-59 bulan
yang belum mendapatkan vitamin A
|
25 Posyandu
|
Rumah Sasaran di wilayah kerja
(RW)
|
Februari dan Agustus 2014
|
4
|
Pendataan
Bulan Penimbangan Balita (BPB)
|
Balita
0-59 bulan
|
seluruh
sasaran balita 0-59 bulan
|
RW
|
Agustus
2014
|
5
|
Pelacakan Balita Gizi Kurang /
Gizi Buruk
|
balita dengan status gizi kurang
/ gizi buruk di wilayah kerja puskesmas
|
balita kurang gizi 100%
ditangani
|
RW
|
Februari sd September 2014
|
6
|
Kunjungan
rumah balita kurang gizi
|
balita
dengan status gizi kurang / gizi buruk di wilayah kerja puskesmas yang
mendapatkan PMT - Pemulihan
|
balita
dengan status gizi kurang / gizi buruk di wilayah kerja puskesmas yang
mendapatkan PMT - Pemulihan
|
Rumah
Sasaran di wilayah kerja (RW)
|
Mei sd
Juli 2014
|
7
|
Konseling
ASI dan MP ASI di Posyandu
|
Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan ibu
yang mempunyai bayi umur 0-6 bulan, ibu
balita yang datang ke posyandu
|
Setiap
kegiatan posyandu
|
Posyandu
|
Januari sd
Desember 2014
|
8
|
Sosialisasi tentang KP ASI bagi ibu hamil dan ibu
menyusui
|
Kader, Ibu Hamil, Ibu Menyusui
dan ibu yang mempunyai bayi umur 0-6 bulan
|
1 kali
|
Puskesmas
|
Mei 2014
|
9
|
Rapat Koordinasi Pra Pelaksanaan KP ASI dengan
Motivator ASI dan kader
|
Calon motivator KP ASI dari RW 34, Motivator KP ASI RW
06, Kader RW 34 dan RW 06
|
1 kali
|
Puskesmas
|
Mei 2014
|
10
|
Pertemuan KP - ASI
|
Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan ibu
yang mempunyai bayi umur 0-6 bulan
|
10 kali pertemuan
X
2 RW
|
Rumah Kader
|
Juni sd Oktober 2014
|
11
|
PMT
Penyuluhan
|
Posyandu
dengan sasaran balita banyak
|
1 posyandu
|
1 posyandu
|
Juni 2014
|
12
|
Pemberian PMT-Pemulihan BADUTA
|
BADUTA (Bawah Dua Tahun) dengan
status gizi kurang / gizi buruk dari keluarga Gakin
|
90 hari
|
22 anak
|
Mei sd Juli 2014
|
13
|
Refreshing DIDTK dan Kohort balita bagi kader posyandu
|
Kader Posyandu
|
3 hari
|
21 Posyandu
|
Oktober 2014
|
14
|
Refreshing Kader Posyandu untuk Peningkatan Strata Posyandu
|
Kader Posyandu dari wilayah posyandu dengan strata pratama dan madya
|
3 Posyandu
|
1 orang kader / posyandu
|
Desember 2014
|
15
|
Pemeriksaan
Garam Beryodium
|
10
Rumah tangga / Wilayah RW
|
20 RW
|
10
Rumah tangga / Wilayah RW
|
Februari dan Agustus 2014
|
16
|
Konseling Gizi Dalam Gedung
|
pengunjung puskesmas
|
2x/minggu
|
Puskesmas
|
Januari sd Desember 2014
(selasa dan jumat)
|
17
|
PMT Penyuluhan pada ibu hamil KEK
|
Posyandu yang terdapat bumil KEK diberikan program PMT bumil KEK
|
1 Posyandu (RW 06)
|
posyandu
|
November 2014
|
18
|
PMT Bumil KEK (BOK)
|
Ibu Hamil KEK
|
90 hari
|
2 orang Ibu hamil KEK
|
Juni sd Agustus 2014
|
19
|
PMT Bumil KEK (APBD)
|
Ibu Hamil KEK
|
90 hari
|
2 orang Ibu hamil KEK
|
November 2014 sd
Januari 2015
|
20
|
Lokakarya Mini Kader Posyandu
|
Kader Posyandu
|
1 kali / bulan
|
PKM Melong Asih
|
Januari sd Desember 2014
|
III.II Hasil Kegiatan Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS – Gizi)
III.II.I ASI
Ekslusif
ASI
Ekslusif adalah pemberian hanya Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir
sampai berumur 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman lain, kecuali obat,
vitamin dan mineral. Bayi dikatakan mendapatkan ASI Ekslusif, jika pada saat
survey dilakukan masih diberi ASi secara Ekslusif.
Berdasarkan
grafik diatas, pencapaian cakupan pemberian ASI ekslusif 0-6 bulan tahun 2014
di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih sebesar 76.12 % hasil tersebut belum
memenuhi target yakni 80
%.
Cakupan
pemberian ASI eksklusif dipengaruhi beberapa hal, terutama masih sangat
terbatasnya tenaga
konselor ASI, belum adanya Peraturan Pemerintah tentang Pemberian ASI serta
belum maksimalnya
kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait pemberian ASI
maupun MP-ASI, masih kurangnya
ketersediaan sarana dan prasarana KIE ASI dan MP-ASI dan belum optimalnya
membina kelompok pendukung ASI dan MP-ASI.
Upaya
yang telah dilakukan untuk meningkatkan pemberian ASI Ekslusif adalah melalui
KP ASI dengan sasaran ibu hamil dan ibu menyusui yang mempunyai balita umur 0-6 bulan. KP
ASI yang sudah terbentuk di wilayah PKM Melong Asih sudah ada dua yakni KP ASI KASTURI dan KP ASI MERPATI
yang berada di RW 06 dan RW 34.
Selain itu, Konseling ASI dan MP ASI terhadap
ibu balita pada kegiatan Posyandu juga telah dilakukan.
Untuk
meningkatkan cakupan pemberian ASI Ekslusif yaitu melalui sosialisasi maupun
konseling masih perlu dilakukan di semua posyandu sehingga diharapkan dapat
mencapai target pada tahun 2014. Selain itu, kegiatan KP ASI juga masih harus
dilaksanakan.
KP-ASI
adalah suatu wadah kegiatan yang beranggotakan sepuluh orang ibu hamil dan
menyusui yang berkumpul selama kurang lebih satu jam untuk saling berbagi ide,
informasi dan pengalaman mengenai kehamilan, melahirkan dan menyusui yang
dipandu oleh motivator dalam suasana kekeluargaan dan penuh keakaraban agar
sukses memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Tujuan pembentukan Kelompok
Pendukung ASI (KP-ASI) adalah :
1. Meningkatkan
pengetahuan ibu tentang kehamilan, menyusui dan melahirkan
2. Meningkatkan
keterampilan ibu hamil dan menyusui untuk memberikan ASI Eksklusif.
3. Mencegah
kematian ibu dan bayi akibat persalinan dan perawatan pasca persalinan yang salah.
Peserta KP-ASI adalah ibu hamil (0-9
bulan atau yang belum melahirkan) dan ibu menyusui (dengan bayi usia dibawah 6
bulan atau dibawah satu tahun) dan motivator
dan dibantu oleh kader dengan jumlah total maksimal peserta 10
orang/tiap kali pertemuan.Setiap kali kegiatan didampingi oleh satu orang
pembina motivator (petugas) dengan pemandu diskusi adalah motivator yang telah
dilatih oleh Pembina motivator. Motivator adalah ibu menyusui atau ibu hamil
dari wilayah yang sama atau yang diambil
dari kelompok sebaya.
Materi KP-ASI mengacu pada pedoman
motivator KP-ASI, yang terdiri dari 10 materi untuk 10 kali pertemuan dengan
materi lain yang dapat ditambahkan sesuai kebutuhan.
Tabel 7
Pertemuan
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
|
Bulan
|
Juni – Juli - Agustus 2014
|
|||||
Materi
|
Masa
kehamilan yang Menyenangkan
|
ASI
Eksklusif
|
Inisiasi
Menyusu Dini
|
Menyusui
yang nyaman (bagi ibu dan bayi)
|
ASI ku
cukup Tidak Ya?
|
|
Pertemuan
|
VI
|
VII
|
VIII
|
IX
|
X
|
|
Bulan
|
September – Oktober 2014
|
|||||
Materi
|
Menyusui
yang nyaman untuk ibu dan bayi
|
Menyusui
dan Gizi Ibu
|
Menangis
bukan berarti lapar
|
Kasih ASI
dimana Saja dan kapan Saja
|
Setelah
Usia 6 bulan
|
|
III.II.II Pemantauan Pertumbuhan Balita
Untuk
menciptakan masyarakat yang sehat, dinas kesehatan dan puskesmas melakukan
berbagai upaya seperti, bagian dari sistem kesehatan nasional dengan melibatkan
peran serta kader dan masyarakat untuk menangani masalah gizi yang pada
hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat namun penanggulangan tidak dapat
dilakukan lewat pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab
timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan
penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait.
KMS
adalah suatu pencatatan lengkap tentang kesehatan seorang anak. KMS harus
dibawa ibu setiap kali ibu menimbang anaknya atau memeriksa kesehatan anak
dengan demikian pada tingkat keluarga KMS merupakan laporan lengkap bagi anak
yang bersangkutan, sedangkan pada lingkungan kelurahan bentuk pelaporan
tersebut dikenal dengan SKDN.
Pengertiannya
S adalah jumlah balita yang ada diwilayah posyandu, K adalah jumlah balita yang
terdaftar dan yang memiliki KMS, D adalah jumlah balita yang datang ditimbang
bulan ini, N adalah jumlah balita yang naik berat badanya. Pencatatan dan
pelaporan data SKDN untuk melihat cakupan kegiatan penimbangan, kesinambungan
kegiatan penimbangan posyandu, tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan,
kecenderungan status gizi, efektifitas kegiatan.
Dari grafik diatas jumlah seluruh
balita (S) di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih yang terdiri dari 21
Posyandu pada bulan Desember tahun 2014 yaitu sekitar 2805 anak. Jumlah balita yang terdaftar dan
memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) atau buku
KIA (K) yaitu 2719 balita.
Jumlah seluruh balita yang datang ke posyandu dan ditimbang (D) yaitu 1831 balita dan balita yang ditimbang dan naik
berat badannya sesuai dengan garis pertumbuhan (N) yaitu 1071 balita.
PUSKESMAS
|
CAKUPAN RIIL (%)
|
|||||||||||
D/S
|
K/S
|
N/D
|
BGM/D
|
|||||||||
MELONG ASIH
|
2012
|
2013
|
2014
|
2012
|
2013
|
2014
|
2012
|
2013
|
2014
|
2012
|
2013
|
2014
|
65.22
|
67.3
|
65.19
|
92.59
|
96.2
|
98.04
|
53.76
|
57.1
|
59.31
|
1.36
|
1.56
|
0.85
|
Jika
dibandingkan dengan tahun 2013, pencapaian cakupan hasil kegiatan pemantauan
pertumbuhan di tahun 2014 mengalami peningkatan kecuali D/S yang mengalami penurunan.
III.II.III Partisipasi Masyarakat Terhadap Kegiatan
Posyandu (D/S)
Persentase
D/S merupakan indikator untuk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap
kegiatan Posyandu. Hasil partisipasi masyarakat terhadap kegiatan Posyandu di Kelurahan
Melong Puskesmas Melong Asih dapat dilihat dari grafik dan Tabel di bawah ini.
Cakupan
penimbangan balita di Posyandu (D/S) merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada
balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta prevalensi gizi kurang. Semakin tinggi cakupan D/S,
semakin tinggi cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan semakin rendah
prevalensi gizi kurang. Hasil
Riskesdas menunjukan secara nasional cakupan penimbangan balita (anak pernah
ditimbang di
Posyandu sekurang-kurangnya satu kali selama sebulan terakhir) di posyandu
sebesar 74,5%.
Frekuensi
kunjungan balita ke Posyandu
semakin berkurang dengan
semakin meningkatnya umur
anak. Masalah yang berkaitan dengan kunjungan Posyandu antara lain tersedianya
dana operasional untuk
menggerakkan kegiatan Posyandu, tersedianya sarana dan prasarana serta bahan penyuluhan belum memadai,
pengetahuan kader masih rendah dan kemampuan petugas dalam pemantauan pertumbuhan serta
konseling masih lemah, masih kurangnya pemahaman keluarga dan masyarakat akan manfaat
Posyandu serta masih terbatasnya pembinaan kader.
Dari
grafik diatas, dapat diketahui bahwa setiap bulannya partisipasi masyarakat
meningkat dan menurun. Pencapaian D/S di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih
tahun 2014 yang mampu melebihi target hanya di bulan Februari dan Agustus 2014 dimana bulan tersebut bertepatan dengan bulan
kapsul vitamin A sehingga partisipasi masyarakat meningkat.
Rata
– rata D/S pada tahun 2014 yaitu sekitar 65.19 %, hasil tersebut masih dibawah
target yakni 80%, menurun
bila dibandingkan dengan tahun 2012 dan 2013. Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat terhadap kegiatan posyandu adalah pemberian PMT, penyuluhan dan
konsultasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Namun upaya tersebut belum
memberikan dampak yang maksimal sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan
partisipasi masyarakat pada bulan – bulan berikutnya untuk mengantisipasi
terjadinya penurunan pencapaian.
Untuk
mendukung pelaksanaan Posyandu, diperlukan kader dengan kriteria dan harapan kader posyandu adalah :
1.
Berasal dari
anggota masyarakat setempat
2.
Dapat membaca
dan menulis huruf latin
3.
Berminat dan
bersedia menjadi kader
4.
Bersedia bekerja
secara sukarela
5.
Dan memiliki
kemampuan dan waktu luang.
Sedangkan
untuk meningkatkan D/S, mengembalikan dan meningkatkan manfaat posyandu
terintegrasi untuk masyarakat diharapkan dapat menjadi perhatian bagi para
Stake holder/pemangku kepentingan setempat.
Adapun manfaat posyandu
terintegrasi adalah :
1.
Mendukung
perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga
2.
Mendukung
perilaku hidup bersih dan sehat
3.
Mendukung
pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi
4.
Mendukung
pelayanan keluarga berencana
5.
Mendukung
pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam penganekaragaman pangan melalui
pemanfaatan pekarangan untuk memotivasi kelompok dasa wisma aktif. (sumber :
buku panduan kader posyandu menuju keluarga sadar gizi, Kemenkes RI, 2013)
Sebagai
stakeholder atau pemangku kepentingan, koordinasi atau penggerakan masyarakat
untuk dapat hadir pada hari buka posyandu, mengkoordinasikan pengurus, kader
dan tokoh masyarakat untuk aktif dalam peyelenggaraan posyandu adalah tugas
lurah/kepala desa atau penanggung jawab pokja posyandu kelurahan/desa, sehingga
dukungan stake holder mempunyai peranan dalam menentukan naik turunnya,
besar-kecilnya D/S posyandu di kelurahan tersebut.
III.II.IV Cakupan Program Penimbangan (K/S)
Persentase
K/S merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui cakupan program
penimbangan. Cakupan program penimbangan di Kelurahan Melong Puskesmas Melong
Asih tahun 2014 dapat dilihat dari grafik dan Tabel di bawah ini.
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa balita yang terdaftar dan
memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) sudah mencapai target (90%) yakni 96.94 %, mengalami peningkatan bila dibandingkan
dengan tahun 2012 dan 2013. Meskipun
cakupan K/S sudah diatas target namun persediaan KMS di posyandu sudah habis
sehingga para kader menggunakan KMS fotocopy untuk mengatasi hal tersebut.
III.II.V Keberhasilan Program (N/D)
Persentase N/D merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui
keberhasilan program. N/D adalah jumlah balita yang naik berat badannya sesuai
dengan garis pertumbuhan dari jumlah seluruh balita yang dating ke posyandu dan
ditimbang. Hasil N/D Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih tahun 2014 dapat
dilihat dari Tabel dan grafik di bawah ini.
Berdasarkan grafik diatas, hasil N/D atau jumlah balita yang
ditimbang dan naik berat badannya cenderung meningkat dan menurun namun untuk
hasil keseluruhan untuk N/D Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih masih
dibawah target yakni 59.31%, meningkat dibandingkan
dengan tahun 2012 dan 2013.
Kegiatan
yang telah dilaksanakan di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih untuk
meningkatkan angka cakupan N/D adalah PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
Pemulihan dan PMT – P BADUTA bagi balita dengan status gizi buruk dan gizi
kurang. Upaya untuk meningkatkan angka N/D melalui pemberian PMT (Pemberian
Makanan Tambahan), sosialisasi, konseling maupun penyuluhan masih perlu
dilakukan di semua posyandu sehingga diharapkan dapat mencapai target yang
diinginkan.
III.II.VI BGM / D
BGM/D
adalah jumlah balita dengan berat badan menurut umur berada pada dan di bawah
garis merah merah pada KMS dari jumlah seluruh balita yang ditimbang. Hasil
BGM/D di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih tahun 2014 dapat dilihat pada
grafik dan Tabel di bawah ini.
Berdasarkan dari Tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa
jumlah BGM/D di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih pada tahun 2014 sudah
sesuai dengan target yang diinginkan yakni < 5%. Kegiatan yang
telah dilaksanakan di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih untuk menurunkan
cakupan BGM/D adalah PMT (Pemberian Makanan Tambahan) Pemulihan dan PMT – P
BADUTA bagi balita dengan status gizi buruk dan gizi kurang.
Upaya
untuk meningkatkan angka BGM/D melalui pemberian MP ASI pada BADUTA, PMT
(Pemberian Makanan Tambahan), sosialisasi, konseling maupun penyuluhan masih
perlu dilakukan di semua posyandu sehingga diharapkan dapat mencapai target
yang diinginkan.
III.II.VII Cakupan Vitamin A
Dari hasil Tabel dan grafik diatas diketahui bahwa pencapaian
kapsul vitamin A dosis tinggi bayi dan balita di Puskesmas Melong Asih pada
bulan Februari dan Agustus tahun 2014 sudah melebihi target yang diinginkan (90%)
yaitu 100% artinya seluruh sasaran di Kelurahan Melong Puskesmas Melong Asih telah
mendapatkan vitamin A.
Meskipun
secara keseluruhan di Puskesmas Melong Asih sudah mencapai target, namun
upaya-upaya peningkatan distribusi melalui promosi maupun penyuluhan dan
kegiatan sweeping perlu terus dilakukan agar seluruh sasaran tetap mendapatkan
vitamin A.
III.II.VIII Cakupan Fe
Studi
masalah gizi mikro di 10 propinsi tahun 2006 masih dijumpai 26,3% balita yang
menderita anemia gizi besi dengan kadar haemoglobin (Hb) kurang dari 11,0
gr/dl. Sementara
itu dari SKRT 2001, prevalensi ibu hamil yang menderita
anemia gizi besi adalah 40,1%. Keadaan ini mengindikasikan anemia gizi besi
masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penanggulangan
masalah anemia gizi besi saat ini terfokus pada pemberian tablet tambah darah (Fe). Ibu
Hamil mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilannya.
Cakupan pemberian Tablet Fe I di Kelurahan Melong Puskesmas Melong
Asih tahun 2014 adalah 97,13%. Sedangkan pemberian Tablet Fe II sebesar 97,68% dan Fe III sebesar 95,04%. Pemberian Tablet Fe I, FeI I
dan Fe III sudah diatas target yakni 90 %. Hasil tersebut dapat
dilihat pada Tabel dan grafik di bawah ini.
Tabel 11
DATA IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe
DI PUSKESMAS MELONG ASIH TAHUN 2014
BULAN
|
JUMLAH PROYEKSI
|
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPAT TABLET FE PADA PEMBERIAN KE :
|
|||||||||
BUMIL
|
BULIN
|
I
|
II
|
III
|
|||||||
BLN INI
|
KUMULATIF
|
%
|
BLN INI
|
KUMULATIF
|
%
|
BLN INI
|
KUMULATIF
|
%
|
|||
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
JANUARI
|
907
|
865
|
73
|
73
|
8,05
|
79
|
79
|
8,71
|
71
|
71
|
7,83
|
FEBRUARI
|
907
|
865
|
71
|
144
|
15,88
|
73
|
152
|
16,76
|
70
|
141
|
15,55
|
MARET
|
907
|
865
|
72
|
216
|
23,81
|
71
|
223
|
24,59
|
71
|
212
|
23,37
|
APRIL
|
907
|
865
|
74
|
290
|
31,97
|
72
|
295
|
32,52
|
72
|
284
|
31,31
|
MEI
|
907
|
865
|
73
|
363
|
40,02
|
74
|
369
|
40,68
|
70
|
354
|
39,03
|
JUNI
|
907
|
865
|
74
|
437
|
48,18
|
73
|
442
|
48,73
|
72
|
426
|
46,97
|
JULI
|
907
|
865
|
73
|
510
|
56,23
|
74
|
516
|
56,89
|
71
|
497
|
54,80
|
AGUSTUS
|
907
|
865
|
74
|
584
|
64,39
|
73
|
589
|
64,94
|
72
|
569
|
62,73
|
SEPTEMBER
|
907
|
865
|
74
|
658
|
72,55
|
74
|
663
|
73,10
|
72
|
641
|
70,67
|
OKTOBER
|
907
|
865
|
75
|
733
|
80,82
|
74
|
737
|
81,26
|
73
|
714
|
78,72
|
NOVEMBER
|
907
|
865
|
74
|
807
|
88,97
|
75
|
812
|
89,53
|
74
|
788
|
86,88
|
DESEMBER
|
907
|
865
|
74
|
881
|
97,13
|
74
|
886
|
97,68
|
74
|
862
|
95,04
|
III.II.IX Angka Kejadian KEK dan
Anemi pada Bumil
Bumil KEK adalah ibu
hamil yang mempunyai ukuran lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm (Depkes,
1982). Bumil KEK merupakan faktor risiko terjadinya BBLR. Pengukuran lingkar
lengan atas dilakukan dengan menggunakan Pita LILA.
Tabel 11
DATA IBU HAMIL
KURANG ENERGI KRONIS (LILA <23,5 CM)
DI KELURAHAN
MELONG PUSKESMAS MELONG ASIHTAHUN 2014
BULAN
|
JUMLAH PROYEKSI
|
JUMLAH BUMIL KEK (LILA <23.5
CM)
|
JUMLAH BUMIL ANEMIA (Hb < 11
gr%)
|
||||
BUMIL
|
BULIN
|
||||||
ABS
|
%
|
ABS
|
%
|
||||
JANUARI
|
907
|
865
|
0
|
0,00
|
0
|
0,00
|
|
FEBRUARI
|
907
|
865
|
0
|
0,00
|
1
|
0,11
|
|
MARET
|
907
|
865
|
0
|
0,00
|
0
|
0,00
|
|
APRIL
|
907
|
865
|
0
|
0,00
|
0
|
0,00
|
|
MEI
|
907
|
865
|
2
|
0,22
|
0
|
0,00
|
|
JUNI
|
907
|
865
|
3
|
0,33
|
6
|
0,66
|
|
JULI
|
907
|
865
|
3
|
0,33
|
0
|
0,00
|
|
AGUSTUS
|
907
|
865
|
1
|
0,11
|
1
|
0,11
|
|
SEPTEMBER
|
907
|
865
|
0
|
0,00
|
1
|
0,11
|
|
OKTOBER
|
907
|
865
|
0
|
0,00
|
0
|
0,00
|
|
NOVEMBER
|
907
|
865
|
0
|
0,00
|
4
|
0,44
|
|
DESEMBER
|
907
|
865
|
0
|
0,00
|
2
|
0,22
|
Prevalensi
Bumil KEK di wilayah Melong puskesmas Melong Asih berkisar antara 0 – 0,33%.
Penanganan masalah bumil KEK diantaranya melalui kelas bumil, PMT penyuluhan terhadap bumil KEK, konsultasi, PMT BUMIL dan dilakukan pemantauan secara intensif.
Jumlah
bumil dengan Anemia (Hb < 11 gr%) tertinggi yaitu pada bulan Juni sebanyak
6 orang
atau 0,66% namun
pada bulan berikutnya jumlah bumil dengan anemia semakin menurun.
III.II.X Cakupan
Fe dan Vitamin A Ibu Nifas
Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah
kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelumhamil, yang lamanya kira-kira 6 minggu
(Maternal Neonatal, 2002). Vitamin A perlu diberikan dan penting bagi ibu
selama dalam masa nifas. Pemberian kapsul vitamin A bagi ibu nifas dapat
menaikkan jumlah kandungan vitamin A dalam ASI, sehingga meningkatkan
status vitamin A pada ibu yang disusuinya.(Depkes RI, 2007).
Salah satu penyakit yang masih banyak diderita
ibu selama kehamilan antara lain adalah anemia dan disebut dengan anemia
dalam kehamilan. Hal ini dapat memberikan pengaruh yang kurang
baik bagi ibu, baik dalam masa kehamilan, persalinan, maupun
nifas,seperti abortus, partus prematur, syok,infeksi baik intra partum
maupun post partum bahkan sampai dapat menyebabkan
kematian ibu.
Berikut
adalah cakupan pemberian vitamin A dan Fe pada ibu nifas di wilayah PKM Melong
Asih.
III.II.XI Strata Posyandu
Berdasarkan
indikator-indikator strata posyandu yang meliputi frekuensi penimbangan, jumlah
kader aktif perposyandu, cakupan D/S, cakupan kegiatan dasar posyandu, adanya
kegiatan tambahan dan adanya dana sehat, maka posyandu di wilayah PKM Melong
Asih dapat digolongkan menjadi :
Posyandu dengan strata Madya ada 6 posyandu yaitu
posyandu RW 6B, RW 15, RW 19, RW 27, RW 32 dan RW 33. Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau
lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi, dan Imunisasi)
masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian posyandu sudah
baik tetapi masih rendah cakupannya. Sedangkan jumlah posyandu dengan strata
Purnama sebanyak 11 posyandu dan posyandu dengan strata Mandiri ada 4 posyandu
yakni posyandu RW 6A, RW 12,
RW 20 dan RW 31.
III.II.XII
Pemetaan
Kadarzi
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu
mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu keluarga
disebut KADARZI apabila telah berperilaku gizi yang baik yang ditandai minimal
dengan:
a. Menimbang berat badan secara
teratur.
b. Memberikan Air Susu Ibu (ASI)
saja kepada bayi sejak lahir sampai umur
enam bulan (ASI eksklusif).
c. Makan beraneka ragam.
d. Menggunakan garam beryodium.
e. Minum suplemen gizi sesuai
anjuran.
Pendataan
kadarzi rutin diadakan sekali setiap tahunnya bersamaan dengan pendataan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Pendataan Kesling. Jika dijabarkan dalam
bentuk peta, warna kelurahan Melong di wilayah PKM Melong Asih untuk KADARZI
adalah biru sedangkan untuk setiap RW dapat dilihat pada peta berikut :
Indikator
|
Melong Asih
|
||||
2012
|
2013
|
2014
|
TREND
|
||
Menimbang
|
85.15%
|
83.1%
|
90.51%
|
↑
|
|
Asi Eksklusif
|
81.17%
|
82.33%
|
83.83%
|
↑
|
|
Makan Aneka Ragam
|
98.12%
|
98.76%
|
100%
|
↑
|
|
Garam Beryodium
|
100%
|
99.9%
|
100%
|
↔
|
|
Supplemen Gizi
|
100%
|
100%
|
100%
|
↔
|
|
Kadarzi
|
92.37%
|
93.55%
|
95.97%
|
↑
|
|
Pendataan KADARZI untuk indikator menimbang mengalami peningkatan. Untuk indikator ASI Eksklusif dan makan aneka ragam mengalami
peningkatan dibandingkan dengan cakupan tahun kemarin. Sedangkan penggunaan
garam beryodium dan pemberian supplemen gizi, tahun 2013 dan 2014 untuk
kelurahan melong wilayah PKM Melong Asih tidak terdapat perbedaan yang ekstrem (naik hanya
0.01 %). Perlu dilakukan pendataan ulang pada pemberian supplemen untuk ibu
hamil dan nifas yang termasuk dalam sasaran pemberian supplemen gizi.
Pemeriksaan
garam beryodium seharusnya terjadwalkan rutin setiap bulan Februari dan Agustus.
Bulan
Agustus
Tahun 2014
Kelurahan
|
Hasil
|
||
Ã¥Sampel
|
Baik (+)
|
Tidak (-)
|
|
Melong
|
210 KK
|
208 (99.9%)
|
2 (0.1%)
|
Hasil
pemeriksaan garam beryodium di posyandu kelurahan Melong PKM Melong Asih didapat
hasil 2 KK menggunakan garam dengan kadar yodium kurang dari 30-80 ppm, dengan
merk terdaftar : Dolpin (2 KK), merk tersebut didapat/dibeli dari warung.
Perlu
pengamatan dan penilaian kembali untuk menindaklanjuti merk garam yang ditest
menggunakan iodine test dengan hasil kadar garamnya kurang dari yang ditetapkan
karena iodine dapat saja rusak karena proses distribusi atau penyimpanan.
III.II.XIV Status Gizi Hasil
Bulan Penimbangan Balita
Telah
menjadi agenda rutin bahwa setiap pemberian Vitamin A pada bulan Agustus maka
dilakukan pula operasi timbang yang dinamakan Bulan Penimbangan Balita (BPB).
Di
bulan penimbangan balita, dengan target 100% balita sasaran ditimbang dan
dihitung status gizinya berdasarkan indikator BB/U, TB/U dan BB/TB.
BAB IV
ANALISA MASALAH
IV.I Identifikasi Masalah
No
|
Data
|
Tahun
|
Target
|
Kesenjangan
|
||
2013
|
2014
|
Absolut
|
||||
Pemantauan Pertumbuhan Balita
|
||||||
1
|
Cakupan Balita Ditimbang (D/S)
|
67,38%
|
65,19%
|
1831
|
85%
|
(19,81%)
|
2
|
Cakupan BGM/D
|
1,56%
|
0,85%
|
16
|
<5%
|
4,15%
|
3
|
Cakupan N/D
|
57,1%
|
59,31%
|
1071
|
65%
|
(5,69%)
|
4
|
Prevalensi Gizi Buruk
|
0.03%
|
0.04%
|
1
|
<1%
|
|
5
|
Prevalensi Gizi Kurang
|
0.91%
|
0.28%
|
8
|
-
|
Pemberian Kapsul Vitamin A
|
||||||
6
|
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Bayi (6-11 Bulan)
|
100%
|
100%
|
611
|
100%
|
10%
|
7
|
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Anak Balita (12-59
Bulan)
|
100%
|
100%
|
2297
|
90%
|
10%
|
No
|
Data
|
Tahun
|
Target
|
Kesenjangan
|
||
2013
|
2014
|
Absolut
|
||||
Kia-Gizi
|
||||||
8
|
Jumlah Bumil KEK
|
0,007%
|
0,009%
|
9
|
-
|
|
9
|
Cakupan ASI Eksklusif
|
67,2%
|
76,12%
|
182
|
80%
|
(3,88%)
|
10
|
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi
Ibu Nifas
|
75,56%
|
89,48%
|
774
|
100%
|
(10.52%)
|
11
|
Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 Tablet Pada Ibu Hamil
|
83,78%
|
95,04%
|
862
|
90%
|
5,04%
|
Kadarzi
|
||||||
12
|
Cakupan Keluarga Sadar Gizi
|
93,55%
|
95,97%
|
9053
|
100%
|
(4,03%)
|
MP-ASI
|
||||||
13
|
Cakupan Distribusi MP-ASI Baduta Gakin
|
10,2%
|
15,49%
|
22
|
100%
|
(84,51%)
|
Prioritas Masalah
No.
|
Prioritas Masalah
|
Kriteria
|
|||||
Urgensi (U)
|
Keseriusan (S)
|
Perkembangan (G)
|
UxSxG
|
Ranking
|
|||
1
|
Cakupan Balita
Ditimbang (D/S)
|
3
|
3
|
3
|
27
|
1
|
|
2
|
Jumlah Bumil Kek
|
2
|
3
|
3
|
18
|
2
|
|
3
|
Cakupan Asi
Eksklusif
|
2
|
2
|
3
|
12
|
3
|
|
4
|
Prevalensi Gizi
Kurang
|
2
|
2
|
2
|
8
|
4
|
|
5
|
Cakupan N/D
|
2
|
3
|
1
|
6
|
5
|
|
6
|
Cakupan Distribusi
Kapsul Vitamin A Bagi Ibu Nifas
|
1
|
2
|
2
|
4
|
6
|
|
7
|
Cakupan Distribusi
Tablet Fe 90 Tablet Pada Ibu Hamil
|
1
|
1
|
1
|
1
|
7
|
|
8
|
Cakupan Distribusi
Mp- ASI Baduta Gakin
|
1
|
1
|
1
|
1
|
8
|
Menggunakan metode USG untuk penentuan prioritas masalah
ditentukan bahwa 3 masalah gizi terbesar adalah D/S yang semakin turun, jumlah
bumil KEK yang semakin bertambah, cakupan ASI Eksklusif yang masih dibawah
target.
Sedangkan
masalah yang saling terkait satu sama lain adalah cakupan D/S, N/D, prevalensi
gizi kurang dan cakupan distribusi MP-ASI baduta GAKIN. Karena keterkaitan tersebut maka penanganan
pada satu pokok masalah akan berdampak pada masalah-masalah lainnya
Analisa Masalah
di Wilayah Puskesmas Melong
Asih
Tahun 2014
No
|
Masalah
|
Penyebab
|
||||
Metode
|
Manusia
|
Sarana
|
Dana
|
|||
1
|
Cakupan
Balita Ditimbang (D/S)
|
Kegiatan posyandu hanya rutinitas, kurangnya inovasi di posyandu
|
Kapasitas, beban kerja kader belum merata
|
Kurangnya inovasi sarana posyandu (Dacin standar, APE minim)
|
Dana posyandu masih terbatas dan belum merata
|
|
Kurangnya inforrmasi, inovasi dan
pengumuman pelaksanaan posyandu
|
Kurangnya dukungan stakeholder untuk
mendorong masyarakat peduli posyandu
|
Kurangnya kreativitas PMT penyuluhan di
posyandu
|
||||
2
|
Jumlah
Bumil KEK
|
Pemantauan bumil KEK di Posyandu belum berfungsi di semua
posyandu
|
Kurangnya pengetahuan dan pola pikir ibu hamil tentang gizi dan kesehatan
|
Pemeriksaan ibu hamil belum dapat dilakukan di posyandu
|
Minimnya PMT bumil KEK/PMT Penyuluhan bumil KEK
|
|
Fungsi posyandu masih terfokuskan pada
bayi dan balita sehingga pemantauan ibu hamil kurang.
|
Masih terbatasnya Keberadaan kelas ibu hamil/KP-ASI
|
|||||
3
|
Cakupan
ASI Eksklusif
|
Kurangnya pencatatan dan pelaporan ASI
|
Jumlah kader aktif bertugas di posyandu kurang dan belum
merata di tiap posyandu sehingga
pencatatan ASI Eksklusif sering terlewatkan
|
Kurangnya sarana umum yang mendukung ibu menyusui
|
Kurangnya Media penyuluhan ASI Eksklusif
|
|
Pemberian MP-ASI yang dimulai lebih awal
(sejak usia 5 bulan)
|
Belum optimalnya fungsionalisasi klinik
konseling Laktasi
|
|||||
Kurangnya pengetahuan dan keterampilan ibu untuk menyusui
|
Kurangnya kegiatan yang mendukung ibu menyusui
|
Tidak adanya stimulan KP-ASI sehingga KP-ASI hanya bertahan 1
putaran
|
||||
4
|
Prevalensi Gizi Kurang
|
Penanggulangan Kurang gizi masih
difokuskan pada penanggulangan gizi buruk
|
Pengetahuan yang kurang dan pola asuh ibu yang salah
|
Tempat dan ruang posyandu yang tidak luas
mengurangi kesempatan dan keleluasaan untuk melakukan penyuluhan saat
posyandu
|
Terbatasnya dana PMT
|
|
Pola pikir yang beranggapan PMT adalah solusi masalah kurang
gizi
|
Ketergantungan pada bantuan/PMT
|
|||||
5
|
Cakupan N/D
|
Pola pikir ibu dan kader yang masih
beranggapan naik 100 gram= naik BB
|
Kurangnya penyuluhan dan pembinaan oleh
pembina posyandu
|
Kurangnya jumlah KMS dan banyaknya KMS
yang hilang di orangtua balita
|
Pembelian MP-ASI baduta masih terbatas,
PMT penyuluhan posyandu yang tidak beragam dan seringkali kue pabrikan
|
|
6
|
Cakupan
Distribusi Kapsul Vitamin A bagi Ibu Nifas
|
Distribusi kapsul vitamin A Hanya di pkm dan posyandu
|
Jumlah kader untuk sweeping atau pendataan bumil masih kurang
|
Ketersediaan vit.a untuk ibu nifas masih kurang karena belum
jelasnya sasaran riil perposyandu
|
Penyediaan Vit.A
|
|
Kurangnya pemantauan pada ibu nifas
|
Belum terjalin kesepakatan jelas mengenai
pemberian Vit.A dengan BPS
|
|||||
7
|
Cakupan
Distribusi Tablet Fe 90 tablet pada ibu hamil
|
Pencatatan pemberian Fe hanya untuk Pil tambah darah yang
diberikan oelh Puskesmas
|
Rasa tablet Fe kurang dapat diterima oleh ibu hamil
|
Distribusi Fe tidak tercatat pada pasien yang kontrol ke dokter
kandungan
|
Tidak sedikit ibu hamil yang memeriksakan ke dokter spesialis
kandungan
|
|
8
|
Cakupan Distribusi MP- ASI Baduta Gakin
|
Pendistribusian MP-ASI masih
tersentralisasi di puskesmas
|
Pendistribusian MP-ASI masih hanya
mengandalkan petugas gizi dan kader, belum melibatkan pembina posyandu
|
Jumlah kuota PMT untuk baduta GAKIN masih
jauh dari sasaran
|
Dana MP-ASI baduta GAKIN terbatas
|
|
Alternatif
Pemecahan Masalah
Tahun
2014
No
|
Masalah
|
Penyebab Masalah
|
Alternatif Pemecahan Masalah
|
Pemecahan Masalah Terpilih
|
1
|
Cakupan Balita Ditimbang (D/S)
|
Kegiatan Posyandu Hanya
Rutinitas, Kurangnya Inovasi Di Posyandu
|
Pendataan Kader Aktif Dan
Tugasnya Untuk Pemerataan Tugas.
|
Pendataan Kader Aktif Dan
Tugasnya Untuk Pemerataan Tugas.
|
Kurangnya Informasi, Inovasi Dan Pengumuman Pelaksanaan
Posyandu
|
Penggunaan Undangan (KIE Card) Untuk Pengumuman
Pelaksanaan Posyandu
|
Penggunaan Undangan (KIE Card) Untuk Pengumuman
Pelaksanaan Posyandu
|
||
Kapasitas, Beban Kerja Kader
Belum Merata
|
Perekrutan Dan Regenerasi Kader
|
|||
Kurangnya Dukungan Stakeholder Untuk Mendorong Masyarakat
Peduli Posyandu
|
Pendekatan Interpersonal Kader Dan Stakeholder
|
Penambahan APE, Sarung Timbang Inovatif
|
||
Kurangnya Inovasi Sarana
Posyandu (Dacin Standar, APE Minim)
|
Penambahan APE, Sarung Timbang
Inovatif
|
|||
Dana Posyandu Masih Terbatas Dan Belum Merata
|
Operasional Posyandu
|
Operasional Posyandu
|
||
Kurangnya Kreativitas PMT
Penyuluhan Di Posyandu
|
Dana PMT Penyuluhan
|
Dana PMT Penyuluhan
|
||
Jumlah Bumil Kek Meningkat
|
Pemantauan Bumil KEK Di Posyandu Belum Berfungsi Di Semua
Posyandu
|
Pemeriksaan Ibu Hamil Di Posyandu
|
Pembentukan Kelas Ibu Bekerjasama Dengan KIA
|
|
Fungsi Posyandu Masih
Terfokuskan Pada Bayi Dan Balita Sehingga Pemantauan Ibu Hamil Kurang.
|
||||
Pemeriksaan Ibu Hamil Belum Dapat Dilakukan Di Posyandu
|
||||
Masih Terbatasnya Keberadaan
Kelas Ibu Hamil/KP-ASI
|
Pembentukan Kelas Ibu
|
|||
Kurangnya Pengetahuan Dan Pola Pikir Ibu Hamil Tentang
Gizi Dan Kesehatan
|
Penyuluhan Pada Ibu Hamil Di Wilayah Posyandu Dengan
Persentase Bumil KEK Anemia Tertinggi
|
Penyuluhan Pada Ibu Hamil Di Wilayah Posyandu Dengan
Persentase Bumil KEK Anemia Tertinggi
|
||
Minimnya PMT Bumil KEK/PMT
Penyuluhan Bumil KEK
|
PMT Bumil KEK/PMT Penyuluhan
Bumil KEK
|
PMT Bumil KEK/PMT Penyuluhan
Bumil KEK
|
Dari delapan masalah yang diindentifikasi, dipilih dua masalah
prioritas yang menjadi perencanaan kerja di tahun 2014-2015. Masalah tersebut
adalah Cakupan Balita ditimbang dan Jumlah Bumil KEK yang meningkat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
V.I Kesimpulan
Dari
hasil laporan kegiatan selama tahun 2014 dapat disimpulkan beberapa capaian hasil kegiatan dibandingkan dengan
target dan trendnya dibanding tahun 2013 :
Tabel
22
No
|
Data
|
Tahun
|
Target
|
Kesenjangan
|
||||||||||||
2013
|
2014
|
Absolut
|
||||||||||||||
Pemantauan Pertumbuhan Balita
|
||||||||||||||||
1
|
Cakupan Balita Ditimbang (D/S)
|
67,38%
|
65,19%
|
1831
|
85%
|
(19,81%)
|
||||||||||
2
|
Cakupan BGM/D
|
1,56%
|
0,85%
|
16
|
<5%
|
4,15%
|
||||||||||
3
|
Cakupan N/D
|
57,1%
|
59,31%
|
1071
|
65%
|
(5,69%)
|
||||||||||
4
|
Prevalensi Gizi Buruk
|
0.03%
|
0.04%
|
1
|
<1%
|
|||||||||||
5
|
Prevalensi Gizi Kurang
|
0.91%
|
0.28%
|
8
|
-
|
|||||||||||
Pemberian Kapsul Vitamin A
|
||||||||||||||||
6
|
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi
Bayi (6-11 Bulan)
|
100%
|
100%
|
611
|
100%
|
10%
|
||||||||||
7
|
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Anak Balita (12-59
Bulan)
|
100%
|
100%
|
2297
|
90%
|
10%
|
||||||||||
Kia-Gizi
|
||||||||||||||||
8
|
Jumlah Bumil KEK
|
0,007%
|
0,009%
|
9
|
-
|
|||||||||||
9
|
Cakupan ASI Eksklusif
|
67,2%
|
76,12%
|
182
|
80%
|
(3,88%)
|
||||||||||
10
|
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Ibu Nifas
|
75,56%
|
89,48%
|
774
|
100%
|
(10.52%)
|
||||||||||
11
|
Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 Tablet Pada
Ibu Hamil
|
83,78%
|
95,04%
|
862
|
90%
|
5,04%
|
||||||||||
Kadarzi
|
||||||||||||||||
12
|
Cakupan Keluarga Sadar Gizi
|
93,55%
|
95,97%
|
9053
|
100%
|
(4,03%)
|
||||||||||
MP-ASI
|
||||||||||||||||
13
|
Cakupan Distribusi MP-ASI Baduta Gakin
|
10,2%
|
15,49%
|
22
|
100%
|
(84,51%)
|
||||||||||
Cakupan yang menjadi prioritas dan perlu perhatian utama
adalah :
1.
Cakupan D/S dengan
kesenjangan 19,81 % dan trend turun (2,19%)
2.
Jumlah bumil KEK
meningkat menjadi 9 orang
3.
Cakupan Pemberian ASI
Eksklusif dengan kesenjangan 3,88% dan tren naik (8,92%)
V.II Saran / Usulan
Kegiatan Gizi
Untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan dengan program kegiatan yang tepat
sasaran sesuai kondisi dan kebutuhan wilayah setempat sesuai dengan prioritas masalah,
berikut usulan kegiatan program gizi :
Tabel 23
Rencana Usulan Kegiatan Program Gizi
di Wilayah Puskesmas Melong Asih
Rencana Usulan Kegiatan Program Gizi
di Wilayah Puskesmas Melong Asih
Tahun
2015
KEGIATAN
|
TUJUAN
|
SASARAN
|
TARGET
|
KEBUTUHAN SUMBER
DAYA
|
INDIKATOR
KEBERHASILAN
|
SUMBER
PEMBIAYAAN
|
KETERANGAN
|
|||
DANA
|
ALAT
|
TENAGA
|
||||||||
PERBAIKAN GIZI
MASYARAKAT
|
||||||||||
1. Pelacakan
balita kurang gizi
|
Melakukan
penanganan terhadap balita kurang gizi
|
balita dengan
status kurang gizi di wilayah binaan Pkm Melong Asih
|
balita kurang
gizi 100% ditangani
|
transport
petugas : 1 org x 8 kali x Rp. 25.000,-
|
Rp 200.000
|
format pelacakan
|
TPG
|
Tertanganinya
balita kurang gizi
|
BOK
|
Upaya Kesehatan
Prioritas
|
2. Kunjungan
rumah balita kurang gizi
|
Melakukan pemantauan berat badan dan
kesehatan balita yang mendapat PMT Pemulihan
|
balita kurang gizi yang mendapat PMT
pemulihan
|
6x
|
transport petugas : 1 org x 2 kali x
3 bulan
|
Rp 150.000
|
timbangan, format
|
TPG
|
Terpantaunya berat badan dan
kesehatan balita yang mendapat PMT Pemulihan
|
BOK
|
Upaya Kesehatan Prioritas
|
3. Konseling ASI
dan MP - ASI di posyandu
|
Meningkatkan
pemahaman ibu balita di posyandu mengenai ASI dan MP - ASI serta utk
meningkatkan cakupan ASI Eksklusif
|
ibu balita di
posyandu
|
10x
|
transport ptgs :
1 org x 10 posyandu x Rp. 25.000,-
|
Rp 250.000
|
leaflet
|
TPG
|
Meningkatnya
pemahaman ibu balita di posyandu mengenai ASI dan MP - ASI serta meningkatnya
cakupan ASI Eksklusif
|
BOK
|
Upaya Kesehatan
Prioritas
|
4. Pertemuan KP
ASI RW 34
|
Meningkatkan cakupan ASI eksklusif
|
8 orang ibu hamil / ibu menyusui di
RW 34
|
1 kelompok x 10 pertemuan
|
transport petugas : 1 org x 10 kali x
Rp. 25.000,-
|
Rp 250.000
|
leaflet / fotokopi modul
|
TPG / dokter / bidan
|
Meningkatnya cakupan ASI eksklusif
|
BOK
|
Upaya Kesehatan Prioritas
|
snack : (8 org
peserta + 5 org kader/ motivator + 1 org ptgs) x 10 kali x Rp. 10.000,-
|
Rp 1.400.000
|
|||||||||
5. Pertemuan KP
ASI RW 6
|
Meningkatkan cakupan ASI eksklusif
|
8 orang ibu hamil / ibu menyusui di
RW 6
|
1 kelompok x 10 pertemuan
|
transport supervisi ptgs : 1 org x 5
kali x Rp. 25.000,-
|
Rp 125.000
|
leaflet / fotokopi modul
|
TPG / dokter / bidan
|
Meningkatnya cakupan ASI eksklusif
|
BOK
|
Upaya Kesehatan Prioritas
|
snack : (8 org
peserta + 5 org kader/ motivator) x 10 kali x Rp. 10.000,-
|
Rp 1.300.000
|
|||||||||
6. PMT
Penyuluhan
|
Meningkatkan pengetahuan ibu balita
tentang cara membuat kudapan yang murah dan mudah tapi bernilai gizi tinggi
serta meningkatkan kehadiran balita dalam kegiatan posyandu
|
Diutamakan posyandu yang memiliki BGM atau dengan
kantong kemiskinan
|
1 posyandu
|
pembelian bahan PMT : 1 posyandu x
Rp. 250.000,-
|
Rp 250.000
|
bahan PMT penyuluhan
|
TPG
|
Meningkatnya pengetahuan ibu balita
tentang cara membuat kudapan yang murah dan mudah tapi bernilai gizi tinggi
serta terdapat peningkatan kehadiran balita dalam kegiatan posyandu
|
BOK / APBD
|
Upaya Kesehatan Prioritas
|
transport
petugas : 1 org x 1 posyandu x Rp. 25.000,-
|
Rp 25.000
|
|||||||||
7. PMT
Penyuluhan Ibu Hamil
|
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil
tentang cara membuat kudapan yang murah dan mudah tapi bernilai gizi tinggi
serta meningkatkan kehadiran ibu hamil dalam kegiatan posyandu
|
Diutamakan posyandu dengan bumil banyak
|
1 posyandu
|
pembelian bahan PMT : 1 posyandu x
Rp. 250.000,-
|
Rp 250.000
|
bahan PMT penyuluhan
|
TPG
|
Meningkatnya pengetahuan ibu hamil
tentang cara membuat kudapan yang murah dan mudah tapi bernilai gizi tinggi serta
terdapat peningkatan kehadiran bumil dalam kegiatan posyandu
|
BOK / APBD
|
Upaya Kesehatan Prioritas
|
transport
petugas : 1 org x 1 posyandu x Rp. 25.000,-
|
Rp 25.000
|
|||||||||
8. PMT Baduta
Gakin
|
Meningkatkan status gizi balita
dibawah dua tahun dari sangat kurus menjadi kurus atau kurus menjadi gizi baik
|
baduta sangat kurus atau kurus,
diutamakan baduta gakin
|
6 orang balita
|
pembelian bahan : 6 org x 30 hr x 3
bulan x Rp. 10.000,-
|
Rp 5.400.000
|
bahan makanan
|
TPG
|
Meningkatnya status gizi balita dari
sangat kurus menjadi kurus atau kurus
menjadi gizi baik
|
BOK / APBD
|
Upaya Kesehatan Prioritas
|
9. PMT Pemulihan
|
Meningkatkan
status gizi balita dari sangat kurus menjadi kurus atau kurus menjadi gizi baik
|
balita sangat
kurus atau kurus, diutamakan baduta gakin
|
3 orang balita
|
pembelian bahan
: 3 org x 30 hr x 3 bulan x Rp. 10.000,-
|
Rp 5.400.000
|
bahan makanan
|
TPG
|
Meningkatnya
status gizi balita dari sangat kurus menjadi kurus atau kurus menjadi gizi baik
|
BOK / APBD
|
Upaya Kesehatan
Prioritas
|
10. PMT Bumil
KEK
|
Meningkatkan status gizi ibu hamil
|
ibu hamil KEK
|
2 orang ibu hamil KEK
|
pembelian bahan : 2 org x 30 hr x 3
bulan
|
Rp 1.800.000
|
bahan makanan
|
TPG
|
Meningkatnya status gizi ibu hamil
|
BOK / APBD
|
Upaya Kesehatan Prioritas
|
11. Sweeping
pemberian Vitamin A bulan Februari dan Agustus 2015
|
Melindungi
balita dari bahaya kekurangan vit.A
|
posyandu di
wilayah kerja Pkm Melong asih
|
(10 posy x 1
bulan) + (15 posyandu x 1 bulan)
|
transport
petugas : 1 org x 25 posyandu x Rp. 25.000,-
|
Rp 625.000
|
format laporan
|
petugas pkm
|
Terlindunginya
balita dari bahaya kekurangan vit.A
|
BOK
|
Upaya Kesehatan
Prioritas
|
12. Refreshing
Kader Posyandu
|
Meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan kader posyandu dalam melakukan DIDTK dan pengisian kohort balita
|
kader posyandu 1 org x 21 posyandu
|
3 hr
|
snack : (21 org peserta + 4 org ptgs
pkm) x Rp. 10.000,- x 3 hari
|
Rp 750.000
|
In focus, laptop, fotokopi materi,
role play
|
Ka pkm/dokter, TPG, bidan
|
Meningkatnya cakupan pemeriksaan
DIDTK di posyandu dan dilakukannya pengisian kohort balita dengan baik dan
benar
|
BOK / APBD
|
Upaya Kesehatan Prioritas
|
3 hr
|
makan siang :
(21 org peserta + 4 org ptgs pkm) x Rp. 25.000,- x 3 hari
|
Rp 1.875.000
|
||||||||
3 hr
|
transport peserta : 1 org x 21
posyandu x Rp. 25.000,- x 3 hari
|
Rp 1.575.000
|
||||||||
JUMLAH BIAYA
|
Rp 21.650.000
|
Komentar
Posting Komentar